Ilustrasi kegiatan sholat Dhuha di pagi hari.
Sholat Dhuha adalah ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan setelah matahari terbit hingga sebelum waktu Dzuhur. Praktik ini merupakan cerminan syukur seorang hamba atas nikmat pagi dan kesempatan untuk memulai hari dengan keberkahan Ilahi. Dalam banyak riwayat hadits, Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya menjaga amalan ini, seringkali menyebutnya sebagai pengganti sedekah bagi setiap sendi tubuh.
Membicarakan "Ad Dhuha 5" sering kali merujuk pada jumlah rakaat atau kekhususan waktu tertentu dalam rentang waktu Dhuha. Meskipun jumlah rakaat minimal adalah dua, Rasulullah ﷺ terkadang melakukannya hingga delapan rakaat. Menjaga konsistensi sholat ini, terlepas dari jumlahnya, adalah kunci untuk membuka pintu rezeki dan ketenangan batin.
Keutamaan sholat Dhuha sangatlah besar. Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat pintu yang dinamakan Dhuha. Maka apabila telah datang hari kiamat, tidak ada yang memanggil (masuk surga) dari pintu itu kecuali orang-orang yang telah melaksanakan sholat Dhuha pada waktu dunia." (HR. Muslim).
Selain jaminan surga, manfaat lain yang sering disebut adalah:
Waktu pelaksanaan Dhuha dibagi menjadi beberapa fase, dan para ulama umumnya sepakat bahwa semakin siang waktu Dhuha dilaksanakan, semakin besar keutamaannya, meskipun tetap harus dihindari saat matahari berada tepat di atas kepala (menjelang Dzuhur).
Secara umum, waktu Dhuha dimulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit sempurna (setelah waktu terlarang) hingga sekitar 10 menit sebelum Dzuhur tiba. Keutamaan puncak sering dikaitkan dengan fase pertengahan waktu Dhuha, yaitu ketika panas mulai meninggi, yang mungkin merujuk pada konteks historis mengapa amalan ini dinamakan 'Dhuha' (pagi menjelang siang).
Apabila seseorang berniat melaksanakan 5 rakaat Dhuha (meskipun 4 atau 8 lebih umum dikenal), waktu yang tersedia masih cukup luas. Kuncinya adalah komitmen untuk melakukannya secara rutin, bukan hanya sesekali.
Sholat Dhuha dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat genap, dua rakaat sekali salam, hingga maksimal delapan rakaat (empat salam). Berikut panduan ringkas pelaksanaan minimal 2 rakaat:
Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat Dhuha, memohon rezeki yang baik dan keberkahan atas waktu yang telah dipersembahkan.
Fokus utama dalam mengamalkan sholat Dhuha bukanlah berapa kali kita melakukannya dalam setahun, melainkan seberapa konsisten kita menjaganya setiap hari. Keajaiban yang dijanjikan Allah SWT, berupa kemudahan rezeki dan penghapusan dosa, seringkali datang sebagai buah dari ketekunan. Jadikan sholat Dhuha sebagai alarm spiritual Anda untuk mengingat Allah sebelum kesibukan dunia mengambil alih perhatian Anda.
Meskipun pembahasan mengenai 'Ad Dhuha 5' mungkin merujuk pada variasi jumlah rakaat yang dilakukan beberapa salik (pejalan spiritual), esensinya tetap sama: memanfaatkan waktu pagi yang penuh rahmat ini dengan ibadah yang ringan namun berpahala agung. Mari kita jadikan sholat Dhuha sebagai rutinitas harian yang membedakan hari-hari kita.