Representasi visual molekul Oksigen (O2).
Ketika kita membicarakan tentang "Apa 02", dalam konteks ilmiah yang paling umum, kita merujuk pada rumus kimia untuk molekul **Oksigen Diatomik**, yang secara universal ditulis sebagai **O₂**. Huruf 'O' adalah simbol kimia untuk elemen Oksigen, dan angka subskrip '2' menunjukkan bahwa molekul ini terdiri dari dua atom Oksigen yang terikat secara kovalen.
Pertanyaan "Apa 02?" sering kali muncul karena Oksigen adalah unsur vital. Di atmosfer Bumi, sekitar 21% volume udara terdiri dari gas Oksigen dalam bentuk molekul diatomik ini. Penting untuk membedakannya dengan bentuk alotropik lain dari Oksigen, seperti Ozon (O₃), yang memiliki tiga atom Oksigen dan sifat yang sangat berbeda, seringkali digunakan sebagai pembersih atau agen pengoksidasi kuat, namun berbahaya jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.
Peran Oksigen (O₂) dalam biologi sangatlah krusial. Bagi hampir semua bentuk kehidupan aerobik—organisme yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup—O₂ adalah penerima elektron terakhir dalam proses respirasi seluler. Proses inilah yang memungkinkan sel menghasilkan energi dalam bentuk Adenosin Trifosfat (ATP), mata uang energi utama sel.
Tanpa O₂, tubuh manusia dan sebagian besar organisme kompleks tidak dapat mengubah makanan (glukosa) menjadi energi yang dapat digunakan secara efisien. Inilah sebabnya mengapa ketika seseorang mengalami henti jantung atau pernapasan, pemberian oksigen tambahan menjadi prioritas utama dalam pertolongan pertama medis. Kekurangan Oksigen, atau hipoksia, dapat menyebabkan kerusakan organ dalam hitungan menit.
Oksigen dalam bentuk O₂ adalah gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada suhu dan tekanan standar. Secara kimia, Oksigen adalah unsur yang sangat reaktif dan merupakan salah satu pengoksidasi terkuat. Kemampuannya untuk menarik elektron (elektronegativitasnya yang tinggi) adalah alasan utama mengapa ia mudah bereaksi dengan hampir semua elemen lain, kecuali gas mulia tertentu.
Reaksi yang paling dikenal dari Oksigen adalah pembakaran, yaitu proses oksidasi cepat yang melepaskan energi dalam bentuk panas dan cahaya. Dari menyalakan api unggun hingga mesin pembakaran internal, proses ini sangat bergantung pada ketersediaan O₂. Dalam konteks yang lebih lambat, Oksigen juga bertanggung jawab atas proses perkaratan (oksidasi logam) dan pembusukan bahan organik.
Selain peran biologisnya, O₂ juga memiliki aplikasi industri yang luas. Oksigen cair kriogenik (LOX) adalah komponen penting dalam propelan roket karena bertindak sebagai oksidator yang diperlukan agar bahan bakar dapat terbakar di ruang hampa udara. Di sektor medis, oksigen murni atau campuran gas dengan persentase oksigen tinggi digunakan di rumah sakit untuk mendukung pasien dengan kondisi pernapasan yang terganggu.
Dalam metalurgi, Oksigen murni digunakan dalam proses peleburan baja untuk menghilangkan ketidakmurnian karbon. Bahkan dalam bidang lingkungan, Oksigen ditingkatkan dalam instalasi pengolahan air limbah untuk mempercepat proses biodegradasi oleh bakteri aerobik. Oleh karena itu, memahami sifat dasar dari O₂ adalah memahami fondasi dari banyak proses alam dan teknologi buatan manusia.
Menjawab pertanyaan "Apa 02?" berarti kita merujuk pada molekul oksigen diatomik, gas esensial yang menopang kehidupan di Bumi, berperan dalam respirasi, pembakaran, dan berbagai proses kimia industri. Kehadiran dan reaktivitasnya membentuk dasar bagi banyak fenomena yang kita saksikan setiap hari, menegaskan statusnya sebagai salah satu zat paling penting di planet kita.