Surah Ad-Dhuha (bahasa Arab: الضحى) adalah surah ke-93 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 11 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan sebagai penghibur bagi Nabi Muhammad SAW ketika beliau merasa sedikit tertekan karena jeda wahyu yang sempat berhenti beberapa waktu.
Nama "Ad-Dhuha" diambil dari ayat pertama yang berarti "waktu duha" atau waktu pagi setelah matahari terbit. Surah ini mengandung janji Allah SWT akan rahmat dan pertolongan-Nya yang tidak pernah terputus, serta penegasan bahwa kesudahan akan jauh lebih baik daripada permulaan.
Pembacaan surah ini sangat dianjurkan, terutama di saat-saat merasa sedih, kehilangan harapan, atau membutuhkan ketenangan jiwa, karena isinya memberikan energi positif dan mengingatkan kita pada kasih sayang Allah.
Ayat demi ayat dalam surah ini adalah penyejuk hati. Allah bersumpah dengan waktu pagi yang cerah sebagai saksi atas kasih sayang-Nya kepada Rasulullah SAW. Ini adalah pengingat universal bahwa setelah kegelapan, pasti datang terang.
Surah Ad-Dhuha memberikan pelajaran berharga tentang manajemen emosi dan spiritualitas. Ketika Nabi Muhammad SAW mengalami jeda wahyu (yang mungkin terasa seperti ditinggalkan), Allah turunkan surah ini untuk menegaskan bahwa pertolongan dan kasih sayang-Nya selalu ada.
Ayat 4 dan 5 sangat fundamental: "Sungguh, kehidupan akhirat itu lebih baik bagimu daripada (kehidupan) dunia ini. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga kamu menjadi puas." Ini adalah janji optimisme ilahi. Apapun kesulitan yang dihadapi di dunia, janji Allah di akhirat jauh lebih besar dan pasti akan membawa kepuasan sejati.
Tiga ayat selanjutnya (6, 7, dan 8) merupakan pengingat historis tentang bagaimana Allah memelihara Rasulullah SAW sejak masa beliau yatim piatu, tersesat, hingga menjadi berkecukupan. Pengingat ini berfungsi ganda: pertama, menunjukkan kebesaran rahmat Allah; kedua, memberikan landasan agar Rasulullah (dan umatnya) bersikap welas asih kepada mereka yang mengalami kondisi serupa.
Tiga ayat penutup (9, 10, dan 11) adalah instruksi sosial yang tegas mengenai etika berinteraksi dengan kaum yang lemah:
Dengan total 11 ayat yang padat makna, Surah Ad-Dhuha menjadi pilar ketenangan bagi setiap Muslim. Ia mengajarkan bahwa Allah tidak pernah lalai, dan bahwa setiap fase kehidupan—baik kesulitan maupun kemudahan—adalah bagian dari skema besar yang menuju kepada keridhaan dan kebahagiaan abadi.
Membaca surah ini setiap pagi setelah salat Subuh atau ketika merasa hati sedang gundah adalah cara yang sangat dianjurkan untuk menguatkan tauhid dan kembali fokus pada janji-janji Ilahi yang pasti terealisasi.