Ilustrasi artistik batu akik hitam dengan efek tembus cahaya.
Dunia batu permata selalu memikat, namun di antara sekian banyak varian, terdapat satu jenis yang memancarkan aura misterius sekaligus elegan: batu akik hitam tembus cahaya putih. Batu ini bukan sekadar batu berwarna gelap biasa; ia menawarkan fenomena optik langka yang membedakannya dari jenis akik hitam lainnya, seperti Onyx atau Black Tourmaline.
Keunikan utama dari batu ini terletak pada kemampuannya membiaskan cahaya. Meskipun secara kasat mata terlihat padat dan hitam pekat saat berada dalam kondisi minim cahaya, ketika disorot dari belakang atau diterpa cahaya kuat, bagian tertentu dari batuan ini akan menunjukkan transparansi parsial, menampakkan gradasi warna putih susu atau cahaya lembut yang melewatinya. Fenomena ini sering disebut sebagai 'tembus senter' atau 'tembus cahaya' oleh para penggemar batu mulia.
Secara geologis, fenomena tembus cahaya pada batu akik hitam tembus cahaya putih berhubungan erat dengan komposisi mineral dan struktur mikrokristalinnya. Batu akik (chalcedony) adalah varian silika yang terbentuk dari pengendapan mikro-kristalin kuarsa. Pada batu akik hitam biasa, inklusi mineral lain, seperti karbon atau zat besi oksida, mendominasi hingga menyerap hampir seluruh spektrum cahaya.
Namun, pada varian istimewa ini, konsentrasi zat pewarna hitam tidak merata sempurna. Terdapat jalur atau area di mana struktur kristal lebih rapat namun dengan celah mikroskopis yang memungkinkan cahaya putih (yang memiliki panjang gelombang lebih pendek) berhasil melewatinya tanpa terdistorsi sepenuhnya. Hasilnya adalah tampilan "tembus" yang dramatis, seringkali memperlihatkan serat atau motif unik yang tersembunyi dalam kegelapan.
Banyak kolektor meyakini bahwa tingkat ketembusan cahaya ini adalah indikator kemurnian dan keaslian batu tersebut. Semakin jelas dan merata cahaya putih yang terlihat menembus material hitamnya, semakin tinggi pula nilai estetika dan spiritual yang dilekatkan padanya.
Di kalangan penghobi batu akik nusantara, batu jenis ini sangat dicari. Warna hitam seringkali diasosiasikan dengan kekuatan, proteksi diri, dan kewibawaan. Ketika dikombinasikan dengan efek tembus cahaya putih, batu ini dianggap membawa dualitas energi: ketegasan dari kegelapan dan kejernihan dari cahaya.
Proses pencarian dan identifikasi batu akik hitam tembus cahaya putih membutuhkan keahlian. Penjual yang jujur akan selalu menyertakan demonstrasi pembuktian bahwa batu tersebut memang memiliki sifat tembus cahaya di bawah sumber cahaya yang kuat. Hal ini penting untuk menghindari penipuan dari batu hitam biasa yang hanya memiliki lapisan luar mengkilap.
Selain menjadi perhiasan, batu ini juga sering dijadikan liontin atau mata cincin yang berfungsi sebagai jimat perlindungan. Keindahan visualnya yang kontras—hitam solid yang menyembunyikan kilau putih—menjadikannya simbol dari pengetahuan tersembunyi dan potensi yang belum tergali. Tidak mengherankan jika permintaan untuk batu akik dengan spesifikasi ini cenderung stabil di pasar batu permata tradisional.
Perawatan untuk batu akik hitam tembus cahaya putih relatif mudah, mirip dengan batu akik kuarsa lainnya. Batu ini cukup keras (sekitar 6.5 hingga 7 skala Mohs), namun tetap rentan terhadap goresan dari material yang lebih keras seperti berlian atau korundum. Sebaiknya, hindari paparan bahan kimia rumah tangga yang keras atau cairan asam, karena ini dapat merusak kilau alami batu atau memudarkan warna dasarnya jika terdapat inklusi sensitif.
Untuk membersihkan, cukup gunakan air hangat yang dicampur sedikit sabun lembut, sikat perlahan menggunakan sikat gigi berbulu halus, lalu bilas hingga bersih dan keringkan dengan kain mikrofiber lembut. Perawatan rutin ini akan memastikan bahwa misteri dan keindahan tembus cahaya dari batu akik hitam Anda tetap terjaga keasliannya.