Batuan beku dalam, atau yang juga dikenal sebagai batuan plutonik, terbentuk dari proses pendinginan magma di bawah permukaan bumi. Berbeda dengan batuan beku luar (vulkanik) yang mendingin dengan cepat di permukaan dan menghasilkan kristal halus (afanitik), magma yang berada jauh di dalam kerak bumi mendingin sangat perlahan selama ribuan hingga jutaan tahun. Proses pendinginan yang lambat ini memberikan waktu yang cukup bagi atom-atom untuk menyusun diri menjadi kisi kristal yang besar dan terdefinisi dengan baik. Akibatnya, batuan beku dalam dicirikan oleh tekstur faneritik, di mana kristal-kristal individual dapat dilihat dengan mata telanjang.
Granit adalah salah satu contoh paling ikonik dan paling umum dari batuan beku dalam. Granit merupakan batuan beku asam (kaya silika, >65% SiO2) yang memiliki komposisi mineral khas, menjadikannya batuan yang sangat penting dalam geologi struktur dan industri konstruksi.
Proses pembentukan granit dimulai ketika batuan induk meleleh akibat peningkatan suhu dan/atau penurunan tekanan di kedalaman kerak benua. Magma yang terbentuk ini, yang bersifat felsik (kaya akan feldspar dan kuarsa), kemudian bergerak naik namun terperangkap di bawah litosfer. Selama tahap intrusi ini, laju pendinginan sangat lambat, seringkali kurang dari beberapa derajat Celsius per abad. Dalam kondisi stabil ini, mineral-mineral utama mulai mengkristal secara berurutan sesuai dengan rangkaian reaksi Bowen.
Komponen mineral utama yang mendefinisikan granit adalah:
Keseimbangan proporsi antara mineral-mineral ini menentukan jenis spesifik dari granit tersebut.
Tekstur faneritik yang disebutkan sebelumnya adalah ciri utama. Kristal yang besar menyebabkan granit tampak kasar saat disentuh. Struktur internal granit umumnya bersifat masif (tidak berlapis), meskipun terdapat rekahan (joint) akibat proses pendinginan dan pelapukan tektonik.
Selain tekstur, karakteristik penting lainnya meliputi:
Batuan beku dalam seperti granit memainkan peran krusial dalam pemahaman geologi karena mereka adalah jendela menuju proses yang terjadi jauh di bawah permukaan. Intrusi granit seringkali terkait dengan pembentukan sabuk pegunungan (orogenesis), di mana lempeng tektonik bertabrakan dan menyebabkan pelelehan parsial kerak benua.
Secara ekonomis, granit adalah salah satu material konstruksi yang paling dicari di dunia. Karena ketahanannya terhadap cuaca, beban, dan keindahan estetikanya, granit banyak digunakan untuk:
Penambangan granit melibatkan pemotongan blok besar dari singkapan batuan beku dalam yang telah terangkat ke permukaan melalui proses pengangkatan tektonik dan erosi batuan penutupnya. Memahami struktur internal dan komposisi mineral granit sangat penting untuk menentukan kualitas pemotongan dan ketahanan material akhir.
Singkatnya, batuan beku dalam seperti granit adalah produk akhir dari pendinginan magma yang tenang dan lambat di bawah kerak bumi, menghasilkan kristal besar dan struktur yang masif. Sifat-sifat inilah yang memberikan granit kekuatannya yang legendaris dan daya tarik visualnya yang abadi dalam aplikasi manusia.