Memahami Batuan Beku Mafik: Dari Magma ke Batuan

Batuan Beku Mafik

Ilustrasi sederhana dari struktur kristal batuan beku mafik.

Apa Itu Batuan Beku Mafik?

Dalam dunia geologi, klasifikasi batuan beku sangat bergantung pada komposisi mineralnya. Salah satu kategori utama adalah batuan beku mafik. Kata 'mafik' sendiri merupakan gabungan dari istilah 'magnesium' (Ma) dan 'ferum' atau besi (Fik). Oleh karena itu, batuan yang tergolong mafik dicirikan oleh kandungan mineral kaya magnesium dan besi.

Secara komposisi kimia, batuan ini memiliki kadar silika (SiO2) yang relatif rendah, biasanya berkisar antara 45% hingga 52%. Kadar silika yang rendah ini menyebabkan batuan mafik memiliki warna yang cenderung gelap—seringkali hitam, abu-abu gelap, atau kehijauan—karena dominasi mineral feromagnesian seperti piroksen, olivin, dan amfibol. Kontrasnya, batuan felsik (kebalikan dari mafik) kaya akan silika dan mineral terang seperti kuarsa dan feldspar.

Asal Usul dan Lingkungan Pembentukan

Proses pembentukan batuan beku mafik dimulai dari magma yang kaya akan besi dan magnesium. Magma ini umumnya berasal dari mantel bumi, terutama di lingkungan tektonik tertentu, seperti zona divergen (punggung tengah samudra) dan zona hotspot vulkanik. Temperatur magma mafik jauh lebih tinggi dibandingkan magma felsik, seringkali melebihi 1000°C.

Batuan mafik dapat terbentuk di dua lingkungan utama: ekstrusif (volkanik) dan intrusif (plutonik). Ketika magma mafik mendingin dan membeku di permukaan bumi (ekstrusif), hasilnya adalah batuan dengan tekstur halus (afanitik) karena pendinginan yang cepat. Contoh paling terkenal dari batuan mafik ekstrusif adalah Basalt. Sementara itu, jika magma mendingin perlahan jauh di bawah permukaan (intrusif), kristal memiliki waktu untuk tumbuh besar, menghasilkan batuan kasar (faneritik). Gabro adalah batuan plutonik yang setara secara komposisi dengan Basalt.

Karakteristik Mineralogi Batuan Mafik

Komposisi mineral adalah kunci utama dalam mengidentifikasi batuan beku mafik. Mineral penyusun utama adalah kelompok feromagnesian. Piroksen (seperti augit) dan olivin sering menjadi mineral dominan, memberikan warna gelap pada batuan. Kadang-kadang, batuan ini juga mengandung feldspar plagioklas kaya kalsium dan sedikit sekali kuarsa.

Olivin adalah mineral yang sangat rentan terhadap pelapukan kimia, sehingga kehadirannya sering menunjukkan bahwa batuan tersebut relatif muda atau belum mengalami alterasi signifikan. Berbeda dengan batuan felsik yang memiliki viskositas tinggi, magma mafik cenderung memiliki viskositas yang rendah. Viskositas rendah ini memungkinkan gas lebih mudah lepas saat erupsi, sehingga letusan gunung api yang menghasilkan batuan mafik (seperti Hawaii) cenderung bersifat efusif (mengalir) daripada eksplosif.

Contoh Batuan Beku Mafik yang Penting

Pengenalan batuan ini paling mudah melalui contoh-contoh klasiknya:

Memahami batuan beku mafik memberikan wawasan mendalam mengenai proses pembentukan kerak samudra dan aktivitas vulkanik berskala besar yang membentuk fitur geologis planet kita. Kepadatan batuan ini yang tinggi (karena kandungan besi dan magnesium yang berat) menjadikannya dasar bagi kerak samudra yang lebih tebal dan stabil dibandingkan kerak benua.

🏠 Homepage