Representasi visual tekstur kristalin pada batuan beku yang kaya mineral mafik.
Batuan mafik merupakan salah satu kategori utama dalam klasifikasi batuan beku, memainkan peran fundamental dalam memahami struktur dan evolusi kerak Bumi. Istilah "mafik" berasal dari gabungan dua kata: **Ma** (Magnesium) dan **Fik** (Ferum, atau Besi). Oleh karena itu, batuan mafik dicirikan oleh kandungan mineral yang kaya akan magnesium dan besi. Secara umum, batuan ini memiliki warna yang gelap, berbeda kontras dengan batuan felsik yang kaya silika dan berwarna terang.
Pemahaman mendalam mengenai batuan mafik sangat krusial bagi ahli geologi karena batuan ini mendominasi kerak samudra (oceanic crust) dan mantel Bumi. Komposisi kimia dan mineralogi mereka memberikan petunjuk vital mengenai kondisi suhu dan tekanan saat magma mendingin dan mengkristal.
Karakteristik utama batuan mafik adalah kandungan silika (SiO2) yang relatif rendah, biasanya berada di bawah 52%. Karena rendahnya silika, mineral yang kaya akan Fe dan Mg cenderung mendominasi. Mineral-mineral ini umumnya bersifat feromagnesian, yang berarti mereka mengandung besi dan magnesium dalam strukturnya.
Mineral dominan dalam batuan mafik meliputi:
Karena konsentrasi besi yang tinggi, batuan mafik cenderung memiliki berat jenis (densitas) yang lebih tinggi dibandingkan batuan felsik. Warna gelapnya disebabkan oleh kemampuan mineral-mineral gelap ini menyerap sebagian besar cahaya tampak.
Batuan mafik dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan tekstur (ukuran butir kristal) yang mencerminkan kecepatan pendinginan magma. Dua contoh batuan mafik yang paling terkenal adalah Basal dan Gabro.
Basal adalah batuan beku ekstrusif (berasal dari letusan gunung berapi di permukaan) yang terbentuk ketika magma mafik mendingin dengan cepat di dekat atau di permukaan Bumi. Pendinginan yang cepat ini menghasilkan tekstur afanitik (butiran sangat halus) atau kadang-kadang vitreous (seperti kaca). Basal adalah batuan penyusun utama kerak samudra dan sering ditemukan di daerah tengah samudra (mid-ocean ridges) serta di pulau-pulau vulkanik.
Gabro adalah batuan beku intrusif (plutonik) yang terbentuk ketika magma mafik mendingin secara perlahan di bawah permukaan Bumi. Pendinginan yang lambat ini memberikan waktu bagi mineral untuk tumbuh menjadi kristal yang besar dan terlihat jelas (tekstur faneritik). Gabro merupakan padanan intrusif dari Basal. Batuan ini lebih umum ditemukan di bagian bawah kerak samudra atau dalam tubuh batuan beku besar (batholith) di daratan.
Magma yang menghasilkan batuan mafik umumnya berasal dari pelelehan parsial mantel Bumi, yang sebagian besar terdiri dari batuan ultramafik seperti peridotit. Ketika mantel mengalami dekompresi (misalnya, di zona pemekaran lempeng atau mantel yang naik), titik leburnya menurun, menghasilkan magma basaltik.
Kehadiran batuan mafik sangat erat kaitannya dengan batas lempeng divergen, seperti punggungan tengah samudra, di mana material mantel naik untuk membentuk kerak samudra baru yang secara inheren bersifat mafik. Meskipun demikian, batuan mafik juga dapat terbentuk pada zona subduksi (sebagai bagian dari busur kepulauan vulkanik) atau sebagai batuan ekstrusif hasil aktivitas hotspot.
Secara keseluruhan, studi tentang batuan mafik tidak hanya membantu mengidentifikasi lingkungan geologi pembentukannya, tetapi juga memberikan wawasan penting mengenai komposisi kimia Bumi bagian dalam yang jarang teramati langsung. Batuan ini adalah "jendela" menuju proses dinamis yang membentuk lautan dan benua kita.