Visualisasi pola mineral kaya magnesium-besi.
Batuan ultramafik adalah kelas batuan beku yang sangat penting dalam geologi karena mereka mewakili material mantel Bumi yang terekspos ke permukaan melalui proses tektonik yang intens. Secara definisi, batuan ultramafik dicirikan oleh kandungan silika (SiO2) yang sangat rendah—biasanya kurang dari 45%—dan memiliki rasio yang sangat tinggi terhadap mineral feromagnesian (kaya akan besi dan magnesium). Mineral utama yang mendominasi komposisi batuan ini adalah olivin dan piroksen.
Kunci untuk mengidentifikasi batuan ultramafik terletak pada dominasi mineral mafik. Olivin, yang seringkali memberikan warna kehijauan khas pada batuan ini, dapat menyusun lebih dari 40% volume batuan. Sementara itu, piroksen (seperti ortopiroksen dan klinopiroksen) melengkapi sebagian besar sisa massa. Kehadiran mineral lain seperti spinel atau garnet sangat bergantung pada kondisi tekanan dan suhu saat pembentukan batuan tersebut. Karena kandungan silika yang rendah, batuan ini memiliki densitas (massa jenis) yang sangat tinggi dibandingkan batuan beku umum seperti granit atau basal.
Contoh paling terkenal dari batuan ultramafik adalah peridotit, yang diyakini sebagai komponen utama dari mantel litosfer di bawah kerak benua dan kerak samudra. Ketika peridotit ini mengalami diferensiasi atau perubahan parsial, batuan lain seperti dunit (hampir seluruhnya olivin) dan harzburgit (olivin dan ortopiroksen) dapat terbentuk. Batuan ultramafik ini sering kali diasosiasikan dengan kompleks ofiolit, yaitu sekumpulan batuan yang mewakili kerak samudra yang terangkat dan terlipat ke daratan akibat tumbukan lempeng tektonik.
Pembentukan batuan ultramafik terkait erat dengan proses magmatisme di kedalaman Bumi, khususnya di zona subduksi atau di punggungan tengah samudra yang mengalami pelapukan atau pengangkatan. Magma yang menghasilkan batuan ultramafik berasal dari pelelehan parsial mantel Bumi. Karena komposisi mantel yang kaya akan olivin dan piroksen, magma yang dihasilkan memiliki kandungan SiO2 yang rendah secara inheren.
Proses kristalisasi fraksional memainkan peran penting dalam evolusi batuan ultramafik. Pada suhu yang sangat tinggi, olivin dan piroksen mengkristal terlebih dahulu, meninggalkan magma residu yang lebih kaya silika (yang kemudian membentuk batuan mafik seperti gabro atau basalt). Oleh karena itu, penemuan tubuh batuan ultramafik di permukaan sering kali menandakan bahwa material tersebut belum banyak mengalami proses fraksinasi atau bahwa material tersebut berasal langsung dari zona mantel yang terangkat secara cepat.
Batuan ultramafik memiliki signifikansi geologi yang luar biasa sebagai jendela langsung menuju komposisi mantel. Namun, nilai ekonominya juga patut diperhatikan. Beberapa deposit penting terkait dengan batuan ultramafik, terutama yang telah mengalami alterasi hidrotermal. Batuan ultramafik yang teralterasi, khususnya serpentinit (hasil ubahan dari peridotit), sering kali menjadi batuan inang bagi endapan mineral penting.
Secara historis, area yang mengandung batuan ultramafik sering dicari karena potensi endapan kromit (bijih kromium), nikel sulfida, dan bahkan platinum group elements (PGEs). Kromium, yang esensial untuk industri baja tahan karat, biasanya terakumulasi dalam mineral kromit yang terbentuk pada tahap awal kristalisasi magma ultramafik. Selain itu, alterasi batuan ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan deposit talek dan asbestos (meskipun penambangan asbestos kini sangat dibatasi karena masalah kesehatan).
Studi terhadap batuan ini memberikan wawasan mendalam mengenai sifat-sifat fisik dan kimia mantel, dinamika lempeng tektonik, serta potensi sumber daya mineral yang terkunci di bawah kerak Bumi. Meskipun penampakannya mungkin tidak seindah batuan beku felsik, batuan ultramafik adalah pondasi keras yang menopang dinamika geologis planet kita.
Batuan ultramafik, yang didominasi oleh olivin dan piroksen, mewakili fragmen material mantel Bumi. Mereka dicirikan oleh kandungan silika yang sangat rendah dan kepadatan tinggi. Keberadaannya di permukaan, sering kali dalam kompleks ofiolit, adalah bukti dari proses tektonik yang kuat. Memahami komposisi dan genesis batuan ini tidak hanya penting untuk ilmu kebumian dasar tetapi juga krusial dalam eksplorasi sumber daya mineral vital bagi industri modern.