Surah Ad Dhuha (atau Ad Duha) adalah surah ke-93 dalam urutan Mushaf Al-Qur'an, terdiri dari 11 ayat. Surah ini diturunkan untuk menenangkan hati Nabi Muhammad SAW ketika beliau mengalami jeda wahyu (fatrah al-wahyu) dari Allah SWT. Memahami cara membaca Surah Ad Dhuha dengan tartil dan makna yang benar adalah kunci untuk mendapatkan ketenangan batin yang sama.
Sebelum melafalkan ayat-ayatnya, penting untuk memperhatikan tajwid, ilmu yang mengatur cara pengucapan huruf Al-Qur'an dengan benar. Meskipun Surah Ad Dhuha relatif pendek, beberapa hukum tajwid tetap berlaku:
Berikut adalah teks Arab Surah Ad Dhuha. Bacalah perlahan, perhatikan harakat dan tanda panjangnya:
Untuk menguasai cara membaca Surah Ad Dhuha secara bermakna, kita perlu mengetahui transliterasi dan terjemahannya. Ini membantu dalam menjaga tempo dan rasa ketika melafalkan:
Wadh-Dhuha. Wal Laili idza sajaa. Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa.
Terjemahan: Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalahan), dan demi malam apabila telah sunyi (gelap). Tuhanmu tidak meninggalkanmu (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.
Tuntunan: Ayat ini adalah penegasan bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkan Rasulullah SAW. Ucapkan dengan penuh ketenangan dan keyakinan.
Wa lal-aakhiratu khairul laka minal uulaa. Wa lasawfa yu'thika rabbuka fa tardhaa.
Terjemahan: Dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagimu daripada (dunia) yang pertama (kehidupan sekarang). Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Tuntunan: Perpanjangan suara pada kata "lasawfa" (satu huruf wawu) dan "fatar-dhaa" (dua harakat) harus diperhatikan saat membaca.
Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wa wajadaka daa’an fahadaa. Wa wajadaka ‘aa’ilan fa aghnaa.
Terjemahan: Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu kebingungan, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Tuntunan: Pada kata "daa'an" dan "'aa'ilan" terdapat Madd Badal bertemu Hamzah, baca dengan jelas dan panjang yang sesuai.
Fa ammal yatiima falaa taqhar. Wa ammas saa’ila fala tanhar. Wa ammaa bini’mati rabbika fahaddits.
Terjemahan: Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau mengusirnya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau ungkapkan (atau syukuri).
Tuntunan: Bagian ini menekankan pentingnya bersikap baik kepada yang membutuhkan dan selalu bersyukur. Perhatikan hukum "Fa Ammal" (Idgham Syamsiyah).
Untuk benar-benar menguasai cara membaca Surah Ad Dhuha dengan baik, praktikkan langkah-langkah berikut:
Mengamalkan Surah Ad Dhuha setelah shalat Dhuha atau sebagai wirid harian dapat memberikan ketenangan jiwa dan pengingat bahwa Allah SWT selalu bersama hamba-Nya, sebagaimana Dia bersama Nabi Muhammad SAW dalam masa-masa sulit.