Ilustrasi pengukuran dimensi batu akik menggunakan alat ukur.
Batu akik, baik sebagai perhiasan maupun koleksi investasi, memiliki nilai yang sangat bergantung pada kualitas, keaslian, dan tentu saja, dimensinya. Bagi para pemula yang baru terjun di dunia batu mulia, mengetahui cara mengukur batu akik dengan benar adalah keterampilan dasar yang wajib dikuasai. Pengukuran yang akurat diperlukan untuk menentukan harga, kecocokan cincin atau liontin, serta untuk membandingkan spesifikasi batu dengan standar pasar.
Pengukuran batu akik biasanya dilakukan dalam tiga dimensi utama: panjang, lebar, dan tebal (tinggi). Selain dimensi fisik, ada pula pengukuran berat yang dinyatakan dalam satuan carat atau gram, yang seringkali menjadi penentu utama nilai jual.
Ketepatan pengukuran sangat dipengaruhi oleh alat yang Anda gunakan. Jangan mengandalkan perkiraan visual saja. Berikut adalah alat-alat standar yang direkomendasikan:
Proses pengukuran dimensi fisik harus dilakukan dengan hati-hati agar batu tidak tergores atau terjatuh. Ukuran batu akik umumnya dinyatakan dalam milimeter (mm).
Pastikan batu akik dalam keadaan bersih. Debu atau kotoran dapat mengganggu penempatan alat ukur. Jika batu sudah terpasang pada cincin atau liontin, usahakan mengukur dimensi batu itu sendiri, bukan termasuk dudukan logamnya (settingan).
Pada batu berbentuk bulat (oval atau bundar), panjang dan lebar akan memiliki nilai yang hampir sama atau berbeda sedikit. Untuk batu berbentuk lonjong atau persegi, panjang adalah sisi terpanjang, dan lebar adalah sisi terpendek tegak lurus terhadap panjang.
Tinggi adalah dimensi paling penting kedua setelah diameter, karena menentukan seberapa 'tebal' batu tersebut terlihat dan seberapa nyaman ia saat dipakai.
Berat adalah indikator utama nilai batu. Batu permata biasanya diukur dalam satuan Carat (ct), di mana 1 carat setara dengan 0.2 gram.
Bagi kolektor profesional, dimensi dan berat sangat penting karena mereka menentukan estimasi berat jenis (specific gravity) batu, yang membantu dalam identifikasi keaslian batu tersebut. Batu sintetis atau imitasi seringkali memiliki densitas yang berbeda dari batu alam aslinya meskipun ukurannya sama.
Banyak pemula yang membuat kesalahan sederhana yang menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat. Hindari hal-hal berikut:
Menguasai cara mengukur batu akik adalah langkah awal dalam menghargai batu mulia. Pengukuran yang tepat tidak hanya memudahkan transaksi jual beli tetapi juga membantu Anda dalam merawat dan mengoleksi batu dengan pengetahuan yang lebih mendalam. Selalu utamakan penggunaan alat ukur digital untuk hasil yang paling dapat dipertanggungjawabkan.