Dalam struktur Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) memegang peranan sentral dan vital dalam penegakan hukum, khususnya dalam pemberantasan tindak pidana. Bareskrim merupakan salah satu unsur pelaksana utama di bawah Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) yang bertugas mengkoordinasikan dan melaksanakan penyelidikan serta penyidikan terhadap berbagai jenis kejahatan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Memahami daftar Bareskrim beserta jajarannya adalah kunci untuk mengerti bagaimana penegakan hukum pidana di Indonesia dijalankan.
Secara umum, Bareskrim Polri memiliki mandat untuk:
Untuk menjalankan tugas-tugasnya secara efektif, Bareskrim Polri memiliki struktur organisasi yang terperinci. Struktur ini umumnya terdiri dari beberapa Direktur yang masing-masing membawahi fungsi spesifik. Berikut adalah gambaran umum struktur daftar Bareskrim:
Meskipun bukan bagian langsung dari unit operasional Bareskrim, Irwasum memiliki peran pengawasan terhadap seluruh kegiatan Bareskrim, memastikan kinerja sesuai dengan prosedur dan etika kepolisian.
Wakabareskrim bertugas membantu Kepala Bareskrim dalam mengelola dan mengawasi seluruh jajaran Bareskrim.
Sebagai pimpinan tertinggi di Bareskrim, Kabareskrim bertanggung jawab penuh atas seluruh operasional dan strategi pemberantasan kejahatan di tingkat nasional.
Di bawah Kabareskrim, terdapat beberapa Direktorat yang fokus pada jenis tindak pidana tertentu. Daftar Bareskrim yang memuat direktorat-direktorat ini adalah sebagai berikut:
Direktorat ini menangani berbagai jenis tindak pidana yang bersifat umum, seperti pembunuhan, penganiayaan, pencurian, perampokan, penadahan, dan kejahatan konvensional lainnya. Dit Tipidum juga bertanggung jawab atas koordinasi penanganan perkara yang melibatkan lintas wilayah.
Fokus utama Dit Tipidsus adalah pemberantasan tindak pidana yang dikategorikan khusus, yang memiliki kompleksitas dan dampak luas. Ini meliputi kejahatan korupsi, kejahatan ekonomi (perbankan, pasar modal, penipuan investasi), kejahatan siber (cybercrime), kejahatan lingkungan, dan kejahatan kehutanan. Direktorat ini seringkali bekerja sama dengan lembaga lain seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kasus-kasus tertentu.
Sesuai namanya, Dit Tipidnarkoba berdedikasi untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Direktorat ini memiliki jaringan dan unit di seluruh Indonesia untuk memutus mata rantai distribusi narkoba.
Dengan semakin maraknya kejahatan di dunia maya, Dit Tipidsiber memiliki peran krusial dalam menangani kasus-kasus seperti peretasan, penipuan online, penyebaran konten ilegal, pencemaran nama baik melalui media digital, dan kejahatan terkait teknologi informasi lainnya.
Direktorat ini menangani tindak pidana yang memiliki dimensi internasional, seperti terorisme, perdagangan manusia (trafficking), penyelundupan lintas negara, dan kejahatan transnasional lainnya. Kerja sama dengan Interpol dan lembaga kepolisian negara lain menjadi bagian penting dari tugas mereka.
Meskipun sering dianggap sebagai unit pendukung, Puslabfor dan Pusidentifikasi memiliki peran sangat penting dalam mendukung proses penyidikan. Puslabfor menyediakan analisis ilmiah dari barang bukti, sementara Pusidentifikasi mengelola data identitas dan sidik jari yang krusial untuk mengungkap pelaku kejahatan. Keduanya berada di bawah struktur Bareskrim.
Mengetahui daftar Bareskrim dan strukturnya bukan hanya penting bagi kalangan penegak hukum, tetapi juga bagi masyarakat luas. Pemahaman ini membantu masyarakat untuk mengenali lembaga mana yang harus dihubungi terkait laporan tindak pidana tertentu. Selain itu, transparansi mengenai tugas dan fungsi setiap direktorat dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta menegakkan supremasi hukum di Indonesia. Bareskrim Polri terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan kejahatan yang semakin kompleks, memastikan bahwa mereka selalu siap melayani dan melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan.