Menelusuri Barisan Aritmatika: Studi Kasus 1, 7, 13, 19

Visualisasi Barisan Aritmatika 1 7 13 19 Grafik batang yang menunjukkan pertumbuhan konstan dalam barisan aritmatika. 1 7 13 19 Nilai Urutan Visualisasi Pertumbuhan Barisan Aritmatika

Setiap kali kita berhadapan dengan deretan angka, seringkali ada pola tersembunyi yang menunggu untuk dipecahkan. Salah satu pola yang paling mendasar dan sering ditemui dalam matematika adalah barisan aritmatika. Sebuah barisan aritmatika adalah deretan angka di mana selisih antara dua suku berturut-turut selalu konstan. Selisih konstan ini dikenal sebagai beda barisan, yang biasanya dilambangkan dengan huruf 'd'. Dalam artikel ini, kita akan mendalami pemahaman mengenai sebuah contoh spesifik dari barisan aritmatika, yaitu barisan yang dimulai dengan angka 1, 7, 13, 19.

Mengidentifikasi Pola Barisan

Mari kita analisis deretan angka 1, 7, 13, 19. Untuk mengetahui apakah ini adalah barisan aritmatika, kita perlu menghitung selisih antara setiap pasangan suku yang berdekatan:

Suku ke-n Nilai Suku Selisih dengan Suku Sebelumnya (d)
1 1 -
2 7 7 - 1 = 6
3 13 13 - 7 = 6
4 19 19 - 13 = 6

Seperti yang dapat kita lihat dari tabel di atas, selisih antara suku kedua dan pertama adalah 6, selisih antara suku ketiga dan kedua adalah 6, dan selisih antara suku keempat dan ketiga juga adalah 6. Karena selisih ini konstan, kita dapat dengan yakin menyatakan bahwa barisan aritmatika 1, 7, 13, 19 adalah sebuah barisan aritmatika dengan beda barisan (d) sebesar 6.

Rumus Umum Barisan Aritmatika

Memahami beda barisan adalah kunci untuk dapat memprediksi suku-suku selanjutnya dalam barisan tersebut, atau bahkan suku ke-n yang letaknya jauh. Rumus umum untuk mencari suku ke-n (dilambangkan dengan U_n) dari sebuah barisan aritmatika adalah sebagai berikut:

U_n = a + (n-1)d

Di mana:

Dalam kasus barisan aritmatika 1, 7, 13, 19, kita memiliki:

Mari kita gunakan rumus ini untuk memverifikasi suku-suku yang sudah diketahui:

Mencari U_2:

U_2 = 1 + (2-1) * 6 = 1 + (1) * 6 = 1 + 6 = 7

Mencari U_3:

U_3 = 1 + (3-1) * 6 = 1 + (2) * 6 = 1 + 12 = 13

Mencari U_4:

U_4 = 1 + (4-1) * 6 = 1 + (3) * 6 = 1 + 18 = 19

Hasilnya sesuai dengan barisan yang diberikan. Ini menunjukkan keakuratan rumus umum barisan aritmatika.

Memprediksi Suku-Suku Selanjutnya

Dengan mengetahui rumus dan nilai-nilai penting dari barisan aritmatika 1, 7, 13, 19, kita dapat dengan mudah memprediksi suku-suku berikutnya. Misalnya, untuk mencari suku ke-5 (U_5):

U_5 = a + (5-1)d

U_5 = 1 + (4) * 6

U_5 = 1 + 24

U_5 = 25

Jadi, suku kelima dalam barisan ini adalah 25. Jika kita ingin mencari suku ke-10 (U_10):

U_10 = a + (10-1)d

U_10 = 1 + (9) * 6

U_10 = 1 + 54

U_10 = 55

Suku kesepuluh adalah 55. Kemampuan untuk memprediksi suku-suku dalam barisan aritmatika ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari pemodelan pertumbuhan linier sederhana hingga pemecahan masalah dalam fisika dan keuangan.

Penerapan Barisan Aritmatika

Konsep barisan aritmatika, seperti yang dicontohkan oleh barisan aritmatika 1, 7, 13, 19, memiliki banyak penerapan praktis. Contohnya:

Memahami dasar-dasar barisan aritmatika, termasuk cara mengidentifikasi beda barisan dan menggunakan rumus umum, membuka pintu untuk memahami pola yang lebih kompleks dan menyelesaikan berbagai masalah matematika dan dunia nyata.

🏠 Homepage