Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan dengan majikan memegang peranan penting bagi kesejahteraan kita. Terkadang, kita menghadapi situasi di mana hubungan tersebut terasa tegang, kurang harmonis, atau bahkan penuh tekanan. Dalam kondisi seperti ini, memohon kepada Sang Pencipta melalui doa menjadi salah satu cara untuk mencari ketenangan hati dan harapan akan perbaikan keadaan. Salah satu doa yang sering dipanjatkan adalah doa agar majikan welas asih, memohon agar hati beliau diluluhkan, dipenuhi rasa kasih sayang, dan memperlakukan kita dengan lebih baik.
Mendoakan kebaikan, termasuk kebaikan hati majikan, memiliki berbagai dimensi. Pertama, ini adalah wujud dari sikap berlapang dada dan tidak menyimpan dendam. Alih-alih mengeluh atau menyimpan rasa kesal, kita memilih untuk menyerahkan segala urusan kepada Tuhan. Kedua, doa adalah senjata orang mukmin. Dengan berdoa, kita menunjukkan keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang dapat mengubah keadaan. Ketiga, doa untuk kebaikan orang lain seringkali akan berbalik kepada diri kita sendiri. Ketika kita memohon agar majikan kita bersikap welas asih, bisa jadi kita juga sedang membuka pintu bagi diri kita untuk menerima kebaikan yang serupa dari pihak lain atau bahkan dari majikan itu sendiri.
Hubungan yang baik dengan majikan tidak hanya berdampak pada kelancaran pekerjaan, tetapi juga pada ketenangan batin dan suasana kerja yang lebih positif. Majikan yang welas asih cenderung lebih pengertian, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan adil dalam memberikan hak. Hal ini tentu akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif dan membuat kita merasa dihargai.
Terdapat beberapa lafaz doa yang bisa kita panjatkan. Prinsipnya adalah memohon kepada Allah SWT agar dilapangkan dada majikan kita, dilembutkan hatinya, ditunjuki jalan kebaikan, dan dijauhkan dari sifat keras atau lalim. Berikut adalah beberapa contoh doa yang bisa Anda jadikan referensi, bisa dibaca secara pribadi atau setelah shalat:
Doa ini umum digunakan untuk memohon kelembutan hati, termasuk bagi majikan:
"Allahumma layyinli qalbahu wa yassirli amri."
Artinya: "Ya Allah, lembutkanlah hatinya (majikanku) bagiku dan mudahkanlah urusanku (terhadapnya)."
Kita juga bisa merujuk pada doa yang diceritakan dalam Al-Qur'an, seperti doa Nabi Musa AS saat menghadapi Firaun, yang memohon agar Allah melembutkan hati musuhnya:
"Rabbish rahli sadri wa yassirli amri." (Surah Thaha ayat 25-26)
Dan dilanjutkan dengan doa agar hati mereka dipenuhi kebaikan:
"Allahumma inni as-aluka an tulayyin qalbahu li, wa an tuhibbani ilayhi wa an tuhibbahu ilayya."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar Engkau melembutkan hatinya kepadaku, dan agar Engkau menumbuhkan rasa cinta kepadaku di dalam hatinya, serta menumbuhkan rasa cinta di hatiku kepadanya."
Terkadang, masalah timbul karena ketidakpahaman atau kelalaian. Memohon agar majikan diberikan taufik dan hidayah juga merupakan cara yang baik:
"Allahumma ihdini wa ihdihi, wa yassirli wa yassirhu, wa a'inni wa a'inuhu."
Artinya: "Ya Allah, tunjukilah aku dan tunjukilah dia (majikanku), mudahkanlah bagiku dan mudahkanlah baginya, dan tolonglah aku serta tolonglah dia."
Selain melafalkan doa yang tepat, ada beberapa adab dalam berdoa yang perlu diperhatikan agar doa kita lebih berpotensi dikabulkan:
Doa adalah satu hal, namun perilaku kita sehari-hari juga sangat penting. Untuk mendukung doa agar majikan welas asih, kita juga perlu menunjukkan sikap yang baik, yaitu:
Dengan memadukan doa yang tulus dan ikhtiar melalui perbuatan baik, insya Allah, keadaan akan berangsur membaik. Semoga Allah SWT membukakan pintu kebaikan, melembutkan hati setiap majikan, dan memberikan kita ketenangan serta kelancaran dalam menjalani kehidupan.