Batu akik Bacan telah lama menjadi primadona di kalangan kolektor dan penggemar batu mulia di Indonesia. Berasal dari Pulau Bacan, Maluku Utara, batu ini terkenal karena kemampuannya yang unik untuk berubah warna, fenomena yang sering disebut sebagai 'mengkristal' atau 'jadi'. Kualitas batu Bacan seringkali dinilai berdasarkan kejernihan, tingkat kristalisasi, dan, yang paling utama, harga jualnya.
Harga batu akik Bacan sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak ada patokan harga tunggal yang baku. Faktor penentu utama meliputi jenis Bacan (Hitam, Obi, Kristal, dll.), dimensi batu, tingkat keindahan serat (serat kura-kura atau serat kapas), hingga tingkat kristal yang sudah terjadi. Semakin matang kristalisasinya, semakin tinggi pula harganya.
Pemahaman mendalam mengenai faktor-faktor ini penting sebelum Anda memutuskan untuk membeli atau menjual. Batu yang masih mentah (batu ‘bacan doko’ yang masih ada kapurnya) harganya jauh lebih murah dibandingkan batu yang sudah jadi sepenuhnya (Bacan Kristal). Proses 'jadi' ini membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dan inilah yang membedakan nilai jualnya di pasaran.
Jenis Bacan yang paling populer adalah Bacan Doko dan Bacan Obi. Bacan Doko (dari Halmahera Selatan) dikenal dengan perubahan warnanya yang dramatis, dari hijau muda menjadi hijau tua kehitaman. Bacan Kristal, yang sudah tembus cahaya sempurna, selalu berada di puncak tangga harga. Bacan dengan warna hijau giok yang pekat dan bersih tanpa inklusi yang mengganggu adalah yang paling dicari.
Ini adalah penentu harga terbesar. Batu Bacan dikatakan kristal apabila cahaya dapat menembus seluruh bagian batu dengan minim hambatan. Batu dengan tingkat kristal 80% ke atas, terutama jika sudah berumur, harganya bisa melambung drastis, bahkan mencapai puluhan juta rupiah untuk ukuran yang besar dan mulus. Sebaliknya, batu yang masih banyak mengandung kapur putih (batu mentah) harganya relatif terjangkau.
Mengingat dinamika pasar batu mulia, tabel berikut hanyalah estimasi kasar berdasarkan kondisi umum batu yang sudah siap pakai (sudah diolah minimal):
| Kualitas Bacan | Perkiraan Harga (IDR) |
|---|---|
| Bacan Mentah/Kapuran (Ukuran Sedang) | Rp 150.000 - Rp 700.000 |
| Bacan Hijau Muda (Semi Kristal) | Rp 800.000 - Rp 2.500.000 |
| Bacan Kristal Baik (Kejernihan 60%-80%) | Rp 3.000.000 - Rp 8.000.000 |
| Bacan Kristal Super / Giok (Di atas 90% Kristal) | Rp 10.000.000 ke atas |
Perlu diingat bahwa batu Bacan dengan dimensi yang sangat besar (di atas 40mm) dan kualitas super bisa mencapai ratusan juta rupiah di lelang-lelang khusus. Harga ini juga sangat bergantung pada kepercayaan antara penjual dan pembeli serta keaslian surat/sertifikat batu jika ada.
Di tengah popularitasnya, banyak penjual menawarkan batu dengan label 'Kristal' padahal kualitasnya masih sangat rendah. Selalu perhatikan beberapa hal. Pertama, minta video batu di bawah pencahayaan yang berbeda; kristal sejati akan menunjukkan tembus cahaya dari berbagai sudut. Kedua, waspadai harga yang terlalu murah untuk ukuran yang besar, karena ini seringkali merupakan batu sintetis atau batu jenis lain yang diberi label Bacan.
Proses perawatan juga mempengaruhi nilai jangka panjang. Batu Bacan yang dirawat dengan baik dan dibiarkan 'mengkristal' secara alami akan mempertahankan nilainya. Banyak kolektor percaya bahwa kesabaran dalam menunggu perubahan warna adalah bagian dari investasi batu akik Bacan. Investasi pada Bacan bukan hanya soal keindahan, tetapi juga soal proses alam yang memakan waktu lama, menjadikannya komoditas yang unik di dunia batu mulia.
Untuk mendapatkan harga terbaik, disarankan untuk membandingkan harga dari berbagai sumber, baik toko fisik maupun platform online terpercaya. Membeli langsung dari sumber di daerah asalnya terkadang menawarkan harga yang lebih bersahabat, meskipun risiko kualitasnya harus diverifikasi secara pribadi.