Jenis Batuan yang Sejenis dengan Batu Lava

Batuan Beku Eksklusif

Ilustrasi visualisasi batuan vulkanik.

Ketika kita berbicara tentang batu lava, kita sebenarnya merujuk pada batuan beku ekstrusif—batuan yang terbentuk ketika magma mendingin dengan cepat di permukaan bumi atau sangat dekat dengan permukaan setelah letusan gunung berapi. Batuan ini terkenal karena teksturnya yang seringkali berpori (vesikular) karena gas yang terperangkap saat pendinginan cepat.

Namun, dunia geologi dipenuhi dengan beragam jenis batuan yang sejenis dengan batu lava. Kesamaan utama yang mereka miliki adalah asal-usulnya dari pendinginan magma. Secara umum, batuan yang serupa dengan lava diklasifikasikan di bawah payung besar **Batuan Beku (Igneous Rocks)**.

Memahami Kategori Batuan Beku

Untuk menemukan batuan yang sejenis, kita harus memahami perbedaan antara batuan beku plutonik (intrusi, mendingin lambat di bawah permukaan) dan batuan beku vulkanik (ekstrusi, mendingin cepat di permukaan, seperti lava). Batu lava itu sendiri adalah istilah umum untuk batuan vulkanik.

Batuan yang paling jelas sejenis adalah batuan vulkanik lainnya. Perbedaan utama di antara mereka terletak pada komposisi mineral (asam/basa) dan teksturnya (ukuran butir kristal).

1. Basalt: Saudara Kandung Batu Lava

Basalt adalah batuan beku ekstrusif yang paling umum di Bumi. Ia memiliki komposisi kimia yang mafik (kaya magnesium dan besi), membuatnya berwarna gelap. Jika Anda menemukan batuan beku padat, berwarna gelap, dan berbutir sangat halus (aphanitik) yang terbentuk dari pendinginan lava yang mengalir jauh dari pusat letusan, kemungkinan besar Anda sedang melihat basalt. Basalt adalah batuan utama yang membentuk dasar kerak samudra, menjadikannya sangat melimpah.

2. Andesit: Batuan Jembatan Vulkanik

Andesit sering ditemukan di zona subduksi, seperti di sepanjang Cincin Api Pasifik. Batuan ini memiliki komposisi antara basalt (mafik) dan andesit (felsik). Teksturnya juga halus, tetapi mungkin menunjukkan fenokris (kristal yang lebih besar yang mulai terbentuk sebelum letusan) yang terbenam dalam matriks halus. Andesit adalah batuan yang sering terbentuk dari lava yang memiliki kekentalan sedang.

3. Batuan Vulkanik Felsik (Riolit dan Obsidiant)

Jika lava yang meletus sangat kaya akan silika (felsik), ia akan membentuk Riolit ketika mendingin dengan cepat di permukaan. Riolit seringkali berwarna lebih terang, menyerupai Granit di bawah tanah tetapi dengan kristal yang jauh lebih kecil karena pendinginan cepat. Contoh lain dari lava felsik yang mendingin sangat cepat adalah Obsidiant (Kaca Vulkanik), di mana pendinginan terjadi begitu cepat sehingga atom tidak sempat menyusun diri menjadi struktur kristal.

Perbandingan dengan Batuan Plutonik (Intrusif)

Meskipun batu lava (ekstrusif) mendingin di luar, ada jenis batuan yang sejenis yang terbentuk dari magma yang mendingin di bawah tanah (plutonik). Batuan ini memiliki komposisi mineral yang sama persis dengan batuan vulkanik, namun teksturnya sangat berbeda karena pendinginan yang lambat.

Batuan Pirolastik: Bukti Lain dari Aktivitas Lava

Batuan lain yang sangat sejenis dengan batu lava adalah batuan piroklastik. Ini bukan batuan yang terbentuk dari lelehan lava itu sendiri, tetapi dari fragmen material padat yang dilontarkan ke udara selama letusan eksplosif (seperti abu vulkanik, bom vulkanik). Ketika material ini terkonsolidasi, mereka membentuk batuan seperti Tuff atau Breksi Vulkanik. Mereka adalah produk sampingan langsung dari aktivitas yang menghasilkan batu lava.

Kesimpulannya, batuan yang sejenis dengan batu lava adalah semua batuan yang berasal dari magma. Perbedaannya terletak pada lokasi pendinginan: cepat di permukaan menghasilkan batuan vulkanik (seperti Basalt, Andesit, Riolit), sementara pendinginan lambat di bawah permukaan menghasilkan batuan plutonik (seperti Gabro, Diorit, Granit) dengan mineralogi yang setara.

🏠 Homepage