Kalimaya, yang sering disebut sebagai opal Afrika atau opal air karena keindahan efek warna yang memancar (play of color), telah menjadi primadona di dunia batu permata. Keunikan visualnya—sering kali menampilkan kilau api warna-warni yang seolah hidup di dalam batu—membuat permintaan melonjak tinggi. Namun, seiring meningkatnya popularitas, pasar pun dibanjiri oleh produk tiruan. Istilah "Kalimaya Afrika palsu" merujuk pada berbagai jenis batu yang diperlakukan atau dibuat menyerupai karakteristik opal asli Afrika yang mahal.
Banyak konsumen, terutama mereka yang baru memasuki hobi koleksi batu permata, sering kali tertipu oleh penampilan yang menggiurkan namun harga yang tidak wajar. Membedakan antara batu asli dan imitasi memerlukan pengetahuan dasar tentang geologi dan teknik pemrosesan batu. Batu opal asli dikenal karena struktur mikroskopisnya yang unik yang menyebabkan fenomena difraksi cahaya. Ketika efek ini ditiru, hasilnya sering kali terlihat terlalu sempurna, terlalu mencolok, atau justru tidak konsisten.
Secara umum, ketika pedagang menyebut Kalimaya Afrika, mereka sering merujuk pada opal yang berasal dari deposit besar di Etiopia atau negara Afrika lainnya. Opal Ethiopia modern terkenal karena sering kali memiliki matriks yang lebih gelap atau penampilan yang mirip dengan opal hitam, meskipun sering kali memiliki tingkat hidrasi yang tinggi. Sifat dasar opal adalah mineraloid silika amorf yang mengandung persentase air yang bervariasi.
Ciri khas utama dari opal asli adalah adanya "body tone" atau warna dasar batu dan "fire" atau efek kilau warna yang tidak teratur dan organik. Kilauan pada opal asli tampak muncul dari kedalaman batu, bukan sekadar lapisan permukaan. Batu yang dipalsukan sering kali gagal mereplikasi nuansa kedalaman ini.
Untuk menghasilkan batu yang tampak seperti Kalimaya Afrika, para pemalsu menggunakan beberapa metode utama. Memahami metode ini adalah langkah pertama dalam menghindari kerugian finansial.
Batu sintetis dibuat di laboratorium dengan komposisi kimia yang mirip dengan opal alami, namun strukturnya dibuat seragam dan cepat. Opal sintetis Gilson adalah salah satu contoh paling terkenal. Batu ini memiliki pola warna yang sangat jelas, terstruktur seperti jaring laba-laba atau susunan sisik ikan yang sangat teratur. Polanya cenderung berulang dan kaku, sangat berbeda dengan keacakan alami pada opal sungguhan.
Beberapa batu murah direndam dalam cairan resin atau kaca untuk mengisi retakan kecil (craze lines) dan meningkatkan kilau permukaannya. Batu yang direndam resin akan terasa lebih berat, dan jika diamati di bawah pembesaran, terlihat bahwa retakan telah diisi. Tanda-tanda ini sering luput dari pandangan mata telanjang.
Ini adalah bentuk pemalsuan yang paling umum.
Saat berhadapan dengan penjual yang mengklaim menjual Kalimaya Afrika berkualitas tinggi, lakukan observasi mendalam:
Investasi pada batu permata harus disertai dengan kehati-hatian. Selalu minta sertifikat identifikasi dari laboratorium gemologi terpercaya, terutama untuk batu dengan harga signifikan. Memahami perbedaan antara keajaiban alam dan hasil rekayasa akan melindungi koleksi Anda dari kekecewaan akibat "Kalimaya Afrika palsu".