Visualisasi sederhana proses pengolahan mineral.
Istilah "Kapur Mill" merujuk pada produk olahan dari batu kapur (kalsium karbonat, $\text{CaCO}_3$) yang telah melalui proses penggilingan halus di dalam sebuah pabrik atau mill. Secara fundamental, kapur mill bukanlah jenis batuan yang berbeda, melainkan merujuk pada **bentuk fisik** dari kapur yang sudah dipecah dan digiling menjadi ukuran partikel yang sangat kecil, seringkali dalam bentuk bubuk (powder).
Proses penggilingan ini krusial karena mengubah batu kapur mentah yang keras dan berukuran besar menjadi material yang mudah dicampur, direaksikan, atau diaplikasikan dalam berbagai industri. Tingkat kehalusan (mesh size) dari kapur mill sangat menentukan aplikasinya; semakin halus partikelnya, semakin luas area permukaannya, yang berarti reaksi kimia atau pencampurannya akan lebih cepat dan efisien.
Di banyak konteks industri, khususnya di pertambangan dan pengolahan mineral, kapur mill sering diidentikkan dengan kalsium karbonat yang sudah siap pakai atau kapur tohor (kalsium oksida, $\text{CaO}$) yang dihasilkan dari proses kalsinasi dan kemudian digiling. Namun, interpretasi yang paling umum adalah merujuk pada bubuk kalsium karbonat murni atau yang diperkaya.
Produksi kapur mill melibatkan beberapa tahapan penting yang memastikan kualitas dan spesifikasi produk akhir sesuai kebutuhan pengguna. Tahapan ini dimulai dari penambangan bahan baku.
Keunggulan kapur mill yang diproses secara modern adalah konsistensi ukuran partikelnya, yang sulit dicapai jika hanya menggunakan metode penghancuran mekanis sederhana.
Karena sifat dasarnya yang merupakan sumber kalsium yang mudah tersedia dan memiliki reaktivitas tinggi ketika digiling halus, kapur mill memegang peranan vital di banyak sektor.
Dalam pertanian, kapur mill dikenal sebagai kapur pertanian atau agricultural lime. Fungsi utamanya adalah untuk menaikkan pH tanah (netralisasi keasaman). Banyak tanah tropis memiliki tingkat keasaman tinggi akibat curah hujan tinggi atau penggunaan pupuk tertentu. Aplikasi kapur mill membantu meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial bagi tanaman dan memperbaiki struktur tanah.
Kapur (khususnya kapur tohor atau hidrat yang seringkali berasal dari produk mill) digunakan secara ekstensif dalam pengolahan air. Ia berfungsi sebagai agen flokulasi, membantu pengendapan zat-zat terlarut, dan mengatur tingkat pH air. Dalam pengolahan limbah asam, ia digunakan untuk menetralkan asam sebelum dibuang ke lingkungan.
Kapur adalah komponen dasar dalam produksi semen Portland dan mortar. Dalam bentuk bubuk halus, ia meningkatkan kekuatan dan durabilitas material konstruksi. Selain itu, dalam industri keramik, kapur berfungsi sebagai fluks untuk menurunkan titik leleh glasir.
Dalam industri kimia, kapur mill (kalsium karbonat) berfungsi sebagai bahan baku utama untuk memproduksi kalsium klorida, soda kaustik, dan berbagai senyawa kimia kalsium lainnya. Sementara itu, dalam industri minyak dan gas, ia digunakan dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk mengontrol viskositas dan tekanan dalam lubang bor.
Penting untuk membedakan istilah ini, meskipun sering kali saling berkaitan dalam rantai produksi:
Kapur mill, dalam konteks paling sederhana, adalah bentuk bubuk dari mineral kalsium karbonat yang siap digunakan karena ukuran partikelnya yang telah dioptimalkan oleh mesin penggiling (mill).