Simbol kesombongan yang mudah goyah.
Kesombongan adalah salah satu sifat tercela yang sangat dibenci dalam Islam. Ia dapat merusak hubungan antarmanusia, menjauhkan diri dari rahmat Allah, dan berpotensi membawa pelakunya kepada kehancuran. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berulang kali mengingatkan tentang bahaya kesombongan dan menyatakan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong.
Sebagai seorang Muslim, penting bagi kita untuk senantiasa menjaga diri dari sifat sombong. Namun, terkadang kita dihadapkan pada situasi di mana kita perlu menegur atau memberikan peringatan halus kepada orang lain yang menunjukkan tanda-tanda kesombongan. Dalam Islam, terdapat cara-cara yang bijak untuk menyampaikan nasihat, termasuk melalui kata-kata yang cerdas namun tetap santun.
Kesombongan, atau dalam bahasa Arab disebut kibr, adalah merasa diri lebih baik, lebih mulia, atau lebih tinggi daripada orang lain. Sifat ini seringkali berakar dari ketidakmampuan untuk mengakui kebesaran Allah dan segala nikmat yang diberikan-Nya. Padahal, segala sesuatu yang kita miliki, baik itu harta, ilmu, kedudukan, maupun rupa, adalah titipan dari Allah SWT semata.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sekecil biji sawi." (HR. Muslim). Hadits ini menunjukkan betapa seriusnya dosa kesombongan di hadapan Allah. Kesombongan dapat membuat seseorang enggan menerima kebenaran, meremehkan orang lain, dan merasa tidak membutuhkan pertolongan dari siapapun, termasuk Allah.
Dalam kisah penciptaan, Iblis adalah contoh nyata dari makhluk yang dilaknat karena kesombongannya. Ia menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam karena merasa dirinya lebih baik (terbuat dari api, sementara Adam dari tanah). Penolakan ini berujung pada pengusirannya dari surga dan dijadikannya musuh umat manusia.
Menghadapi orang yang sombong memang membutuhkan kesabaran dan kebijaksanaan. Alih-alih berdebat atau menyalahkannya secara langsung, terkadang sindiran halus yang bernuansa Islami bisa lebih efektif untuk menyadarkannya. Berikut adalah beberapa contoh kata-kata sindiran islami yang bisa digunakan:
Ini adalah pengingat klasik yang selalu relevan. Menekankan bahwa kerendahan hati adalah kunci kebaikan, sementara kesombongan adalah jalan menuju keburukan.
Sindiran ini mengingatkan bahwa segala yang dimiliki hanyalah sementara dan merupakan amanah dari Allah. Kesombongan atas harta atau kedudukan adalah bentuk ketidakmampuan bersyukur.
Perumpamaan ini menggambarkan bahwa kesombongan justru membuat seseorang rentan. Semakin ia menonjolkan keunggulannya, semakin banyak cobaan dan cela yang mungkin menimpanya, baik dari manusia maupun dari Allah.
Bagi mereka yang sombong karena ilmu atau kecerdasannya, sindiran ini mengingatkan bahwa ilmu yang tidak disertai adab (etika dan kerendahan hati) justru bisa celaka.
Ini adalah pengingat kuat untuk tidak menghakimi orang lain. Kesombongan seringkali muncul dari pandangan meremehkan, padahal kita tidak tahu sejauh mana keimanan dan amalan seseorang di hadapan Allah.
Ini adalah cara halus untuk mengajarkan kerendahan hati dengan membandingkan diri dengan berbagai kondisi. Jika merasa hebat, ingatlah ada yang lebih hebat, dan jika merasa buruk, ingatlah ada yang lebih buruk. Tujuannya adalah agar tidak ada alasan untuk sombong.
Sindiran ini kembali menekankan pada penilaian Allah yang berbeda dengan penilaian manusia. Kesombongan duniawi tidak ada artinya di hadapan Allah dibandingkan ketulusan hati dan keikhlasan beramal.
Menyampaikan sindiran, meskipun bernuansa Islami, tetap memerlukan niat yang baik dan cara yang bijak agar tidak menimbulkan permusuhan. Tujuan utamanya adalah menyadarkan, bukan menjatuhkan. Kesombongan adalah penyakit hati yang berbahaya, dan semoga dengan peringatan-peringatan seperti ini, kita semua dapat terhindar darinya dan senantiasa menjaga diri untuk menjadi hamba Allah yang rendah hati, bersyukur, dan selalu memohon pertolongan-Nya.
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlagak sombong." (QS. An-Nahl: 23)