Dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang padat dan tuntutan yang tak henti-hentinya. Lupa rasanya untuk sekadar berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan menikmati momen. Di tengah kesibukan itu, ada satu ungkapan sederhana namun penuh makna yang kerap muncul: "lagi guling". Frasa ini bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah filosofi hidup yang mengajarkan pentingnya relaksasi, kesenangan sederhana, dan melepaskan diri sejenak dari beban dunia.
Mungkin terdengar banal, namun kemampuan untuk "lagi guling" adalah sebuah keterampilan berharga. Ini adalah seni untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil. Bayangkan saja, bangun di pagi hari, bukan untuk langsung bergegas ke kantor, melainkan dengan santai menggeliat di atas kasur empuk, menikmati hangatnya sinar matahari yang menyelinap melalui celah tirai, dan membiarkan diri larut dalam ketenangan sebelum hari dimulai. Momen seperti itulah yang sering kita rindukan.
Ungkapan "lagi guling" seringkali diasosiasikan dengan kegiatan berbaring santai, mungkin sambil menonton film favorit, membaca buku yang menarik, atau sekadar melamunkan hal-hal indah. Namun, maknanya jauh lebih luas dari sekadar posisi fisik. Ini adalah tentang memberikan izin pada diri sendiri untuk tidak produktif sejenak, untuk memanjakan diri, dan untuk mengisi kembali energi yang terkuras. Terkadang, produktivitas tertinggi datang setelah periode istirahat yang berkualitas.
Di dunia yang terus bergerak cepat, di mana pencapaian seringkali diukur dari seberapa banyak yang bisa kita lakukan, konsep "lagi guling" bisa terasa seperti sebuah kemewahan yang sulit dijangkau. Namun, justru karena itulah penting untuk secara sadar menciptakan ruang untuk momen-momen seperti ini. Bisa jadi dengan mengambil jeda singkat di sela-sela pekerjaan, menolak ajakan sosial yang terasa membebani, atau bahkan dengan mengubah perspektif kita tentang apa yang dianggap sebagai "waktu yang terbuang".
Fenomena "lagi guling" juga bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Bagi sebagian orang, ini adalah menghabiskan akhir pekan tanpa jadwal yang padat, membiarkan diri mengikuti arus dan melakukan apa pun yang diinginkan. Bagi yang lain, ini mungkin berarti menyisihkan waktu untuk hobi yang disukai, seperti berkebun, melukis, atau bermain musik. Intinya adalah menemukan aktivitas yang membawa kedamaian, kegembiraan, dan rasa puas tanpa adanya tekanan untuk mencapai hasil tertentu.
Momen "lagi guling" adalah pengingat bahwa hidup bukan hanya tentang pencapaian dan ambisi. Ini juga tentang menikmati perjalanan, menghargai momen-momen kecil, dan merawat kesejahteraan batin. Dalam kondisi stres dan kelelahan, kemampuan untuk "mengguling" sejenak dapat menjadi penyelamat, mencegah kita dari kelelahan mental dan emosional yang lebih parah. Ini adalah bentuk self-care yang sederhana namun efektif.
Penting untuk diingat bahwa "lagi guling" bukanlah tentang kemalasan. Sebaliknya, ini adalah tentang keseimbangan. Sama seperti kita perlu bekerja keras untuk meraih impian, kita juga perlu tahu kapan harus berhenti sejenak untuk mengisi ulang energi. Tanpa istirahat yang cukup, performa kita akan menurun, kreativitas akan meredup, dan kebahagiaan akan sulit ditemukan. Oleh karena itu, mari kita rayakan momen-momen "lagi guling" ini sebagai bagian integral dari kehidupan yang sehat dan bahagia.
Jadi, kapan terakhir kali Anda benar-benar merasa "lagi guling"? Jadwalkanlah. Berikan izin pada diri Anda. Nikmati momen tersebut sepenuhnya. Mungkin itu hanya beberapa menit, atau mungkin satu hari penuh. Apa pun durasinya, momen relaksasi ini akan sangat berarti. Biarkan diri Anda bergelinang dalam kenyamanan dan ketenangan, karena terkadang, itulah yang paling kita butuhkan untuk kembali bersemangat dan menghadapi dunia dengan energi baru.
Mengintegrasikan kebiasaan "lagi guling" ke dalam kehidupan kita bisa sesederhana menemukan tempat yang nyaman di rumah, mematikan notifikasi ponsel, dan membiarkan pikiran mengembara bebas. Ini adalah investasi dalam kesehatan mental dan fisik kita. Jangan remehkan kekuatan istirahat dan relaksasi. Karena dari momen-momen hening itulah, seringkali muncul inspirasi baru dan kekuatan untuk terus melangkah maju.