Tanah air adalah sebuah anugerah yang tak ternilai. Ia adalah tempat kita dilahirkan, dibesarkan, dan tumbuh dewasa. Cinta pada tanah air bukanlah sekadar ungkapan kosong, melainkan sebuah panggilan jiwa yang mendalam. Ia terukir dalam setiap helaan napas, dalam setiap jejak langkah yang kita tapaki di bumi pertiwi ini. Keindahan alamnya, kekayaan budayanya, serta keragaman suku dan bahasanya menjadi mozaik yang mempesona, menjadikan Indonesia sebagai permata khatulistiwa yang patut dicintai dan dijaga. Mari kita renungkan dalamnya makna cinta ini melalui sebuah puisi sederhana 12 baris yang menggambarkan rasa bangga dan kasih sayang kita pada Ibu Pertiwi.
Di bentang alam hijau zamrud terbentang,
Laut biru memeluk, menyejukkan pandang.
Merah putih berkibar, saksi sejarah,
Dalam nadi mengalir, semangat membara.
Gunung menjulang gagah, saksi bisu,
Sungai mengalir jernih, membawa rindu.
Tanah subur nan kaya, anugerah Ilahi,
Menyemai asa, tumbuh kembangkan diri.
Dari Sabang hingga Merauke, satu suara,
Negeri elok permai, tiada duanya.
Teruslah maju, bangsaku tercinta,
Jaga selalu Ibu Pertiwi, selamanya.
Puisi 12 baris di atas adalah sebuah persembahan rasa untuk negeri tercinta. Setiap larik mencoba menangkap secuil keindahan dan kebesaran Indonesia. Baris pertama dan kedua menggambarkan bentangan alam yang memukau, dari pegunungan hijau hingga samudra biru yang luas. Kehadiran bendera Merah Putih pada baris ketiga bukan hanya simbol negara, tetapi juga pengingat akan perjuangan para pahlawan dan janji setia untuk membela tanah air. Semangat ini, seperti yang diungkapkan pada baris keempat, mengalir dalam darah setiap anak bangsa.
Keagungan alam Indonesia semakin dipertegas dengan penggambaran gunung yang menjulang gagah dan sungai yang mengalir jernih. Keindahan ini bukanlah sesuatu yang pasif, melainkan aktif dalam "membawa rindu" dan "menyemai asa". Tanah subur yang dianugerahkan Tuhan menjadi modal penting untuk kemajuan dan perkembangan bangsa.
Puisi ini juga menekankan persatuan dan kesatuan. Dari ujung barat hingga timur, dari Sabang hingga Merauke, semangat kebangsaan harus tetap menyala. Indonesia adalah negeri yang elok dan unik, tidak ada duanya di dunia. Harapan besar tercurah pada baris penutup, mengajak seluruh anak bangsa untuk terus bergerak maju, berjuang demi kemajuan, dan yang terpenting, menjaga serta melestarikan Ibu Pertiwi. Cinta tanah air adalah pondasi penting bagi pembangunan bangsa. Dengan menjaga keutuhan dan kelestarian alam serta budaya, kita turut serta dalam merawat warisan berharga ini untuk generasi mendatang. Puisi ini diharapkan dapat membangkitkan kembali rasa cinta dan kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia.