Di sini, di antara dinding-dinding saksi bisu,
Terbentang kisah indah, masa remajaku.
Sekolahku tercinta, alam mimpi terangkai,
Tempat tumbuh kembang, harapan terurai.
Lorong-lorong ramai, tawa riang bergema,
Ruang kelas memanggil, ilmu takkan sirna.
Dari buku terbuka, mimpi terbang bebas,
Guru budi pekerti, cahayanya tulus ikhlas.
Lapang hijau terhampar, tempat bermain ceria,
Akrab persahabatan, tak lekang oleh masa.
Debu tanah di sepatu, jejak langkah pemuda,
Kenangan takkan pudar, terukir dalam dada.
Oh, sekolahku indah, rumah kedua hati,
Kau beri bekal diri, hadapi esok nanti.
Terima kasih segalanya, jasa tak terperi,
Selalu di sanubari, takkan pernah pergi.
Sekolah bukan sekadar bangunan fisik yang kokoh, namun juga merupakan garda terdepan dalam membentuk karakter dan membekali generasi muda dengan pengetahuan serta nilai-nilai luhur. Dalam setiap sudut sekolah, terdapat cerita unik yang mewarnai perjalanan belajar. Dari tawa riuh di taman bermain hingga heningnya konsentrasi di ruang kelas, semuanya adalah bagian dari mozaik kehidupan yang tak ternilai.
Puisi empat bait di atas mencoba menangkap esensi keindahan sebuah sekolah. Bait pertama menggambarkan sekolah sebagai tempat terbentangnya kisah dan mimpi, sebuah alam di mana harapan mulai terurai. Suasana di lorong-lorong yang ramai, di mana canda tawa menjadi melodi pengiring, serta ruang kelas yang menjadi saksi bisu proses menimba ilmu, menjadi fokus bait kedua. Di sini, peran guru yang sabar membimbing dan memberikan pencerahan digambarkan sebagai cahaya yang takkan padam.
Selanjutnya, bait ketiga mengajak kita membayangkan indahnya lapang hijau yang menjadi arena bermain dan merajut persahabatan. Kenangan masa muda, yang seringkali identik dengan aktivitas fisik dan interaksi sosial, tergambar jelas melalui jejak langkah di tanah lapang. Persahabatan yang terjalin di sekolah seringkali menjadi ikatan terkuat yang bertahan hingga dewasa. Terakhir, bait keempat adalah ungkapan terima kasih yang mendalam, mengakui peran sekolah sebagai rumah kedua yang memberikan bekal berharga untuk menghadapi masa depan. Rasa syukur atas segala ilmu, pengalaman, dan kenangan terindah menjadi penutup yang mengharukan.
Sekolahku yang indah bukan hanya tentang gedung atau fasilitasnya, melainkan tentang orang-orang di dalamnya, pelajaran yang didapat, dan ikatan emosional yang terbentuk. Ia adalah cermin dari perkembangan diri, tempat di mana para siswa belajar bukan hanya akademis, tetapi juga tentang kehidupan, toleransi, dan kerjasama. Keindahan sekolah terpancar dari semangat belajar siswanya, dedikasi para pendidiknya, serta suasana kondusif yang mendorong pertumbuhan. Setiap sudutnya menyimpan memori, setiap pengalamannya membentuk pribadi, dan setiap momennya adalah pelajaran berharga yang akan dibawa sepanjang hayat.