Batik, sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, memiliki beragam corak dan gaya yang tersebar di seluruh nusantara. Salah satu yang paling dikenal dan memiliki ciri khas kuat adalah samping batik Pekalongan. Samping batik ini bukan sekadar kain lebar yang dililitkan di pinggang, melainkan sebuah mahakarya seni yang menyimpan cerita, filosofi, dan keindahan estetika.
Pekalongan, yang dijuluki sebagai "Kota Batik", telah lama menjadi pusat produksi batik yang mendunia. Sejarah panjang pembuatan batik di kota ini tidak terlepas dari pengaruh berbagai budaya, mulai dari Tionghoa, Arab, hingga Jawa. Pengaruh ini tercermin dalam motif-motif yang kaya dan variatif, termasuk pada samping batik. Awalnya, samping batik lebih banyak digunakan oleh kaum priya untuk acara-acara formal atau sebagai busana sehari-hari di lingkungan keraton atau adat. Namun, seiring perkembangan zaman, samping batik juga mulai diadopsi oleh kaum wanita, baik sebagai bawahan kebaya maupun sebagai elemen busana pelengkap.
Yang membuat samping batik Pekalongan begitu istimewa adalah ragam motifnya yang sangat khas. Berbeda dengan batik daerah lain yang mungkin lebih terfokus pada satu atau dua jenis motif dominan, batik Pekalongan menawarkan spektrum motif yang sangat luas. Beberapa motif yang sering ditemukan pada samping batik Pekalongan antara lain:
Warna-warna yang digunakan pada samping batik Pekalongan juga cenderung beragam, mulai dari warna-warna klasik seperti sogan (coklat keemasan), putih, hitam, hingga warna-warna cerah seperti merah, biru, hijau, dan kuning, yang mencerminkan pengaruh pesisir yang dinamis.
Setiap motif pada samping batik Pekalongan tidak hanya sekadar hiasan, melainkan juga membawa makna filosofis yang mendalam. Motif flora dan fauna, misalnya, seringkali melambangkan kesuburan, keharmonisan alam, atau keindahan hidup. Motif geometris bisa melambangkan keteraturan dan keseimbangan. Pengrajin batik Pekalongan seringkali memasukkan doa, harapan, atau pesan moral dalam setiap goresan cantingnya. Memahami makna di balik motif ini akan menambah apresiasi kita terhadap seni batik.
Samping batik Pekalongan dibuat dengan berbagai teknik, mulai dari tulis (hand-drawn), cap (stamped), kombinasi keduanya, hingga teknik printing yang lebih modern. Samping batik tulis umumnya memiliki nilai seni dan harga yang lebih tinggi karena setiap motif dibuat satu per satu menggunakan canting dan malam. Kualitas kain dan pewarnaan juga menjadi faktor penentu. Batik tulis asli Pekalongan biasanya menggunakan pewarna alam atau sintetis berkualitas tinggi yang menghasilkan warna lebih awet dan tahan lama.
Untuk menjaga keindahan dan kualitas samping batik Pekalongan Anda, perawatan yang tepat sangat diperlukan. Hindari mencuci dengan mesin cuci dan deterjen yang keras. Sebaiknya gunakan tangan dengan air dingin atau hangat dan sabun lerak (sabun khusus batik). Jangan diperas terlalu kuat dan hindari menjemur langsung di bawah sinar matahari terik. Cukup angin-anginkan di tempat yang teduh. Setrika dengan suhu rendah saat kain masih lembap.
Samping batik Pekalongan adalah cerminan kekayaan budaya Indonesia. Dengan mengenakan atau mengoleksinya, kita turut melestarikan seni adiluhung ini dan mendukung para pengrajin lokal. Keindahan dan nilai filosofisnya akan selalu relevan dan mempesona, menjadikan samping batik Pekalongan sebagai pilihan busana yang tak lekang oleh waktu.