Panduan Lengkap Tuliskan Surat Ad Dhuha

Surat Ad Dhuha adalah surat ke-93 dalam susunan Mushaf Al-Qur'an, yang merupakan surat pendek namun memiliki makna mendalam, terutama sebagai penenang hati Nabi Muhammad SAW pada masa-masa sulit di awal kenabian. Mempelajari dan menuliskan surat ini (tuliskan surat Ad Dhuha) adalah bentuk pengamalan dan tadabbur (perenungan). Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam menyusun tulisan yang berisi Surat Ad Dhuha, baik dari segi teks aslinya, terjemahannya, maupun makna-makna pentingnya.

Ketenangan Pagi

Ilustrasi sinar Dhuha menaungi lembaran Al-Qur'an.

Langkah Menulis Teks Arab Surat Ad Dhuha

Hal pertama dan utama ketika Anda ingin menuliskan Surat Ad Dhuha adalah memastikan keakuratan teks aslinya dalam bahasa Arab. Kesalahan dalam penulisan huruf Arab bisa mengubah makna secara drastis. Untuk itu, disarankan menggunakan Mushaf rasm Utsmani sebagai rujukan utama.

Teks Arab Lengkap Ad Dhuha

Berikut adalah teks Surat Ad Dhuha (11 ayat) yang dapat Anda salin atau tulis ulang:

وَالضُّحٰىۙ (1)
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ (2)
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ (3)
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰى ۗ (4)
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ (5)
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ (6)
وَوَجَدَكَ ضَآئًّا فَهَدٰىۖ (7)
وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَاَغْنٰى ۗ (8)
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْ ۗ (9)
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ۗ (10)
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ۗ (11)

Panduan Menerjemahkan dan Memahami Ayat

Setelah menulis teks Arabnya, menambahkan terjemahan dan sedikit tafsir akan memperkaya tulisan Anda, menjadikannya lebih dari sekadar salinan, tetapi sebuah perenungan.

Terjemahan Surat Ad Dhuha (Per Ayat)

Makna Substansial Dalam Penulisan

Ketika Anda "tuliskan surat Ad Dhuha," Anda sedang merekam janji-janji ilahi yang sangat relevan untuk setiap kondisi manusia. Bagian kedua surat ini (ayat 6-11) adalah instruksi praktis dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW mengenai etika sosial. Ini menunjukkan bahwa setelah menerima rahmat dan karunia, kewajiban seorang hamba adalah berempati dan bersyukur.

Perhatikan bagaimana Allah membingkai tiga kondisi kesulitan masa lalu Nabi (yatim, tersesat, miskin) kemudian membalikkannya menjadi tiga perintah utama: jangan menindas yang lemah (yatim), jangan menghardik peminta, dan yang paling penting, sebarkan nikmat yang diterima (berbicara tentang nikmat Tuhan).

Proses menulis ini membantu menginternalisasi pesan bahwa setiap kesulitan pasti akan diganti dengan kemudahan. Ayat 4 dan 5 adalah harapan besar: bahwa fase akhir kehidupan—baik secara spiritual maupun duniawi—akan jauh lebih baik dan memuaskan daripada fase awal perjuangan.

Tips Praktis Saat Menulis

Jika tujuan Anda adalah menulis untuk tujuan hafalan, perhatikan tanda baca dan waqaf (tempat berhenti). Tanda-tanda kecil seperti ۙ (tanda mad kecil) atau ۗ (tanda waqaf jaiz) sangat penting untuk menjaga kualitas bacaan sesuai dengan kaidah tajwid.

  1. Gunakan pena dengan tinta yang jelas jika Anda menulis tangan.
  2. Tulis perlahan, fokus pada setiap huruf Arab.
  3. Setelah selesai, bandingkan kembali dengan Mushaf resmi untuk memverifikasi ketepatan.
  4. Tambahkan kolom kecil untuk terjemahan atau catatan pribadi di samping teks Arab jika Anda ingin menjadikannya sebagai jurnal tadabbur.

Surat Ad Dhuha adalah surat yang menghangatkan, serupa dengan kehangatan matahari di pagi hari setelah kegelapan malam berlalu. Menuliskannya adalah upaya kita untuk memohon ketenangan yang sama yang pernah dirasakan oleh Rasulullah SAW dalam menghadapi ujian.

🏠 Homepage