Barongan merupakan salah satu warisan budaya Nusantara yang kaya akan simbolisme dan nilai filosofis. Dalam pertunjukannya, barongan sering kali menampilkan berbagai karakter, salah satunya adalah "Barongan Devil" atau Barongan Setan. Karakter ini selalu menarik perhatian karena penampilannya yang garang, seringkali didominasi oleh warna-warna yang kuat dan mencolok. Memahami makna di balik warna barongan devil dapat memberikan perspektif yang lebih mendalam tentang peran dan representasinya dalam kesenian tradisional.
Warna merah adalah warna yang paling sering diasosiasikan dengan Barongan Devil. Merah secara universal melambangkan berbagai emosi kuat, termasuk amarah, keberanian, semangat, dan kekuatan. Dalam konteks Barongan Devil, warna merah merepresentasikan energi yang membara, keganasan, dan kekuatan supranatural yang terkadang dianggap mengancam atau menakutkan. Penggunaan warna merah yang dominan bertujuan untuk membangkitkan rasa hormat sekaligus ketakutan pada penonton, mencerminkan kekuatan yang terkandung dalam karakter tersebut.
Selain itu, merah juga dapat dikaitkan dengan unsur api, yang seringkali diidentikkan dengan dunia bawah atau kekuatan destruktif. Dalam beberapa kepercayaan, api juga melambangkan pemurnian, namun dalam representasi devil, lebih condong pada aspek kekacauan dan kekuatan yang tak terkendali. Sang penari barongan yang memerankan karakter ini akan berusaha mengekspresikan sisi liar dan buas melalui gerakan yang eksplosif dan ekspresi wajah yang menyeramkan, didukung sepenuhnya oleh visual warna merah yang menyala.
Dipadukan dengan merah, warna hitam seringkali menjadi pelengkap yang sempurna untuk Barongan Devil. Hitam melambangkan misteri, kegelapan, kekuatan tersembunyi, dan terkadang kematian atau dunia gaib. Keberadaan warna hitam pada barongan menambah kedalaman karakter, memberikan aura misterius yang sulit ditebak. Ini memperkuat citra "devil" sebagai entitas yang berasal dari dimensi lain atau memiliki kekuatan yang tidak sepenuhnya dipahami.
Dalam banyak tradisi seni, hitam digunakan untuk menyeimbangkan warna-warna terang dan memberikan kontras yang dramatis. Pada Barongan Devil, kombinasi merah dan hitam menciptakan visual yang sangat kuat dan berkesan. Hitam juga bisa diinterpretasikan sebagai penyeimbang dari sifat "panas" merah, memberikan kesan dingin dan mengintimidasi. Ini mencerminkan dualitas kekuatan, di mana kekuatan yang besar seringkali dibarengi dengan sisi gelap atau risiko yang harus dihadapi.
Meskipun merah dan hitam sering menjadi warna utama, beberapa variasi Barongan Devil mungkin juga memasukkan sentuhan warna oranye atau kuning. Warna-warna ini biasanya digunakan untuk detail-detail tertentu, seperti mata, lidah, atau aksesoris lainnya. Oranye dan kuning sering dikaitkan dengan api, namun dalam konteks ini, mereka bisa melambangkan sisa-sisa api yang membara, energi yang masih tersisa, atau bahkan sebagai elemen peringatan. Kilatan warna oranye atau kuning bisa jadi adalah sorotan mata yang tajam atau lidah yang menjulur, menambah kesan hidup dan dinamis pada sosok barongan.
Oranye juga dapat diinterpretasikan sebagai simbol kreativitas yang membara atau semangat yang tak pernah padam, meskipun dalam konteks negatif. Kuning, sering dikaitkan dengan keceriaan atau keemasan, namun di sini lebih mungkin merujuk pada cahaya api yang berdenyut dalam kegelapan, menambah elemen dramatis. Kombinasi warna-warna ini, meskipun tidak sekuat merah dan hitam, tetap berkontribusi pada keseluruhan estetika yang kuat dan mengintimidasi dari Barongan Devil.
Penting untuk diingat bahwa interpretasi warna dalam kesenian tradisional bisa sangat bervariasi tergantung pada daerah, tradisi setempat, dan bahkan seniman yang membuatnya. Tidak ada satu pun aturan baku mengenai warna Barongan Devil. Namun, pilihan warna yang dominan merah, hitam, dan terkadang oranye atau kuning, secara umum selalu mengarah pada representasi kekuatan, keganasan, dan elemen spiritual yang lebih gelap.
Kesenian barongan, termasuk karakter Barongan Devil, terus berkembang dan beradaptasi. Meskipun tetap mempertahankan akar tradisionalnya, seniman seringkali menambahkan sentuhan inovasi dalam pemilihan warna dan desain. Hal ini bertujuan agar kesenian ini tetap relevan dan menarik bagi generasi muda, sembari tetap menghormati makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Keindahan Barongan Devil tidak hanya terletak pada gerakannya yang memukau, tetapi juga pada bagaimana warna-warna yang dipilihnya mampu menceritakan sebuah kisah visual tentang kekuatan dan misteri yang memikat.