Dalam era digital yang serba terhubung ini, baterai menjadi komponen krusial bagi perangkat elektronik kita, mulai dari smartphone, tablet, hingga laptop. Kapasitas baterai seringkali diukur dalam satuan miliampere-hour (mAh). Namun, ketika berbicara tentang pengisian daya atau daya yang dikeluarkan, satuan yang umum digunakan adalah Watt (W). Pertanyaan yang sering muncul adalah, 5000 mAh berapa watt? Memahami konversi ini penting agar kita tidak salah persepsi tentang berapa lama baterai akan bertahan atau seberapa cepat perangkat kita terisi daya.
Sebelum langsung menjawab konversi, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu mAh dan Watt.
Perlu dipahami bahwa mAh sendiri tidak bisa langsung dikonversi menjadi Watt tanpa mengetahui satu faktor penting lainnya: tegangan (Volt) baterai. Kapasitas energi baterai yang sebenarnya diukur dalam Watt-hour (Wh). Rumus untuk menghitung Watt-hour adalah:
Setelah kita mendapatkan nilai Watt-hour (Wh), barulah kita bisa berbicara tentang Watt jika kita mengetahui berapa lama energi tersebut akan dialirkan atau digunakan.
Jadi, ketika Anda bertanya "5000 mAh berapa watt?", sebenarnya pertanyaan yang lebih tepat adalah menanyakan energi total yang tersimpan dalam baterai tersebut dalam satuan Watt-hour (Wh), atau menanyakan daya (Watt) yang mampu dikeluarkan atau diterima oleh baterai tersebut.
Tegangan baterai pada perangkat elektronik portabel bervariasi. Untuk smartphone dan tablet, tegangan nominal baterai lithium-ion umumnya berkisar antara 3.7 Volt hingga 3.85 Volt. Mari kita gunakan angka rata-rata 3.7 Volt untuk perhitungan:
Dengan baterai 5000 mAh dan tegangan nominal 3.7 Volt, kita bisa menghitung energi dalam Watt-hour:
Jadi, baterai 5000 mAh dengan tegangan 3.7 Volt menyimpan energi sebesar 18.5 Watt-hour (Wh).
Nilai Watt (W) yang Anda lihat pada charger atau spesifikasi penggunaan perangkat biasanya merujuk pada daya yang dapat dialirkan atau diterima oleh perangkat dalam satu waktu. Misalnya, charger 18W berarti charger tersebut mampu memberikan daya sebesar 18 Watt.
Untuk menghubungkan energi (Wh) dengan daya (W), kita perlu tahu durasi waktu.
Misalnya, jika baterai 18.5 Wh digunakan untuk menyuplai daya 9.25 Watt, maka baterai tersebut secara teoritis akan bertahan selama:
Ini adalah perhitungan teoritis. Dalam praktiknya, daya tahan baterai dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti efisiensi konversi daya, intensitas penggunaan perangkat (layar, prosesor, konektivitas), dan kondisi baterai itu sendiri.
Memahami konversi ini membantu kita dalam beberapa hal:
Jadi, secara langsung, 5000 mAh tidak sama dengan Watt, melainkan merupakan kapasitas penyimpanan energi yang ketika dikonversi dengan tegangan baterai akan menghasilkan nilai dalam Watt-hour (Wh). Nilai Watt (W) yang sering kita lihat adalah tentang seberapa cepat energi tersebut dialirkan.