Keutamaan dan Tata Cara Bacaan Tasbih Sebelum Adzan

Ilustrasi Tasbih dan Waktu Sholat Waktu Mulia

Pengantar Dzikir Menjelang Adzan

Dalam rutinitas harian seorang Muslim, waktu antara sholat fardhu yang satu dengan yang lain memiliki keistimewaan, terutama waktu menjelang adzan. Adzan adalah seruan ilahi yang menandakan dimulainya waktu ibadah. Namun, sebelum seruan resmi tersebut dikumandangkan, terdapat sunnah yang sangat dianjurkan, yaitu berdzikir atau membaca tasbih. Kegiatan ini merupakan persiapan spiritual yang bertujuan untuk "menjernihkan hati" dan memaksimalkan pahala saat memasuki waktu sholat yang telah tiba.

Waktu ini seringkali dianggap sebagai jeda sesaat antara kesibukan duniawi dan fokus total kepada Allah SWT. Mengisi jeda tersebut dengan kalimat-kalimat thayyibah (baik) akan mendatangkan ketenangan batin dan merupakan bentuk ketaatan kita terhadap tuntunan Rasulullah SAW. Membaca tasbih sebelum adzan, meskipun mungkin tidak sepopuler doa setelah adzan, memiliki landasan kuat dalam tradisi Islam untuk meraih keberkahan waktu.

Bacaan Tasbih Utama yang Dianjurkan

Secara umum, bacaan yang paling utama untuk mengisi waktu tersebut adalah mengulang dzikir yang paling dicintai Allah. Terdapat tiga kalimat utama yang sering ditekankan dalam berbagai riwayat, yang jika dibaca berulang kali sebelum adzan, akan mendatangkan keutamaan luar biasa.

1. Subhanallah (Maha Suci Allah)
سُبْحَانَ اللَّهِ

Mengucapkan Subhanallah menegaskan bahwa Allah jauh dari segala kekurangan dan perbuatan buruk yang mungkin kita sandungkan kepada-Nya. Ini adalah bentuk pemuliaan terhadap kesempurnaan zat Allah.

2. Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah)
الْحَمْدُ لِلَّهِ

Kalimat ini adalah pengakuan bahwa segala nikmat, baik yang kita sadari maupun yang tidak, berasal dari Allah SWT. Rasa syukur yang terucap sebelum panggilan sholat menjadi penegasan bahwa hati kita senantiasa berterima kasih.

3. Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar adalah pengakuan tertinggi akan kebesaran Allah yang melampaui segala sesuatu di dunia ini. Ketika mengucapkannya sebelum adzan, kita seolah mempersiapkan diri untuk menghadapi kebesaran tersebut dalam sholat.

Banyak ulama menyarankan untuk menggabungkan ketiganya, sering dikenal sebagai At-Tasbih, atau membacanya secara bergantian dalam jumlah yang banyak hingga waktu adzan tiba.

Keutamaan Mengisi Jeda Sebelum Adzan dengan Dzikir

Mengapa harus mengisi jeda ini secara spesifik? Jawabannya terletak pada waktu mustajab. Waktu antara adzan dan iqamah, atau waktu sebelum adzan itu sendiri (saat muadzin mempersiapkan diri), dikenal sebagai salah satu waktu di mana doa cenderung tidak tertolak. Meskipun dzikir berbeda dengan doa, melatih lisan untuk senantiasa berdzikir pada saat-saat penting adalah kunci keberkahan.

Pertama, dzikir sebelum adzan berfungsi sebagai pembersih hati (tazkiyatun nafs). Ketika kita berdzikir, fokus kita teralih dari urusan duniawi yang fana menuju keabadian Allah. Ini membantu kita memasuki sholat dengan hati yang lebih lapang dan khusyu'. Bayangkan jika kita mengisi waktu tersebut dengan obrolan atau melihat ponsel, betapa kontrasnya kondisi hati kita saat takbiratul ihram dibandingkan jika kita baru saja memuji Allah.

Kedua, ini adalah bentuk mengikuti sunnah. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai tata cara spesifik bacaan sebelum adzan (apakah harus mengikuti lafadz yang diucapkan muadzin atau dzikir umum), semangat untuk mengingat Allah pada waktu yang mulia ini tetap merupakan anjuran yang kuat. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW mendengar adzan, beliau akan diam dan mengucapkan tasbih atau dzikir khusus. Mengamalkan ini sebelum adzan adalah upaya meneladani beliau dalam menyambut panggilan sholat.

Ketiga, secara tidak langsung, ini membantu kita menghindari kelalaian. Di era digital ini, waktu antara panggilan sholat sering kali hilang sia-sia. Dengan memiliki amalan rutin (membaca tasbih ini), kita menciptakan benteng spiritual yang mencegah kita terjerumus pada hal yang tidak bermanfaat sesaat sebelum kewajiban utama dimulai.

Tips Praktis Penerapan Rutinitas Tasbih

Untuk menjadikan bacaan tasbih sebelum adzan sebagai kebiasaan yang mengakar, diperlukan strategi sederhana:

  1. Kesadaran Penuh: Segera setelah mendengar lantunan adzan pertama atau tanda mendekati waktu adzan (misalnya, jika sudah masuk waktu Dzuhur), hentikan aktivitas yang sedang dikerjakan.
  2. Fokus pada Jumlah: Jika memungkinkan, gunakan tasbih digital atau fisik untuk menghitung pengulangan. Walaupun tidak ada batasan pasti, mengulang 33 kali (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar) adalah jumlah yang sangat umum dan mudah diingat.
  3. Visualisasi Makna: Jangan hanya menggerakkan lisan. Ketika mengucapkan "Subhanallah", bayangkan keagungan Allah yang tidak terhingga. Ketika mengucapkan "Alhamdulillah", rasakan aliran syukur dalam diri Anda.
  4. Prioritaskan Sebelum Iqamah: Fokuskan dzikir ini paling intens sebelum muadzin mengumandangkan iqamah, karena waktu antara adzan dan iqamah adalah waktu doa yang paling sering diperbincangkan dalam hadits.

Dengan membiasakan diri membaca tasbih sebelum adzan, kita tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga mempersiapkan fondasi kekhusyuan yang kuat untuk ibadah sholat yang akan segera dilaksanakan. Ini adalah investasi spiritual kecil dengan imbalan yang sangat besar di sisi Allah SWT.

🏠 Homepage