Siapa yang tidak mengenal batagor? Makanan ringan gurih asal Bandung ini telah menjadi favorit banyak orang di seluruh Indonesia. Kombinasi tahu, pangsit, dan adonan ikan yang digoreng renyah, disiram bumbu kacang kental dan sedikit kecap manis serta jeruk limau, sungguh menggugah selera. Namun, seiring popularitasnya, muncul fenomena "batagor KW" atau batagor tiruan yang beredar di pasaran. Memahami perbedaan antara batagor asli dan batagor KW sangat penting agar Anda tidak kecewa dan tetap dapat menikmati cita rasa otentik yang sesungguhnya.
Secara sederhana, batagor KW adalah produk yang menyerupai batagor namun dibuat dengan kualitas bahan atau proses yang berbeda dari batagor pada umumnya. Tujuannya bisa beragam, mulai dari menekan biaya produksi agar harga jual lebih murah, hingga penipuan berkedok menjual produk asli dengan kualitas di bawah standar. Seringkali, penjual batagor KW tidak jujur mengenai asal-usul atau kualitas produk yang mereka jual.
Mengenali batagor KW memang membutuhkan sedikit kejelian. Berikut adalah beberapa ciri yang bisa Anda perhatikan:
Perbedaan paling mencolok terletak pada kualitas bahan baku yang digunakan. Batagor asli biasanya menggunakan ikan tenggiri segar sebagai bahan utama adonan, yang memberikan rasa gurih dan tekstur yang kenyal. Pada batagor KW, ikan tenggiri bisa diganti dengan ikan jenis lain yang lebih murah, atau bahkan menggunakan lebih banyak tepung tapioka/terigu dibandingkan ikan. Ini akan menghasilkan adonan yang kurang padat, terasa 'bantat', dan kurang gurih.
Karena perbedaan kualitas ikan, tekstur adonan batagor KW seringkali lebih lembek, kurang padat, dan bahkan sedikit kenyal berlebihan (seperti karet) akibat dominasi tepung. Rasa ikannya pun tidak terlalu terasa atau bahkan hambar. Tahu yang digunakan juga bisa jadi kualitasnya standar, tidak sepadat atau seenak tahu berkualitas baik yang biasa dipakai batagor premium.
Batagor seringkali dilengkapi dengan pangsit goreng. Pada batagor KW, pangsit yang digunakan mungkin bukan pangsit yang dibuat dari adonan batagor itu sendiri, melainkan pangsit siap pakai yang dibeli dari luar. Hasilnya, tekstur pangsitnya bisa berbeda, kurang renyah merata, atau rasa kulit pangsitnya lebih dominan dibandingkan isiannya.
Bumbu kacang adalah 'jiwa' dari batagor. Batagor asli memiliki bumbu kacang yang kental, gurih, manis, pedas, dan seimbang. Bumbu kacang pada batagor KW seringkali terasa kurang medok, terlalu encer, terlalu manis, atau bahkan menggunakan campuran bumbu instan yang rasanya generik dan tidak memiliki kekhasan.
Perlu dicatat, tidak semua batagor murah itu KW. Namun, jika Anda menemukan batagor dengan harga yang jauh di bawah pasaran, patut untuk dicurigai. Kualitas bahan baku yang baik tentu membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit. Harga yang sangat murah bisa jadi indikasi penggunaan bahan baku berkualitas rendah untuk menekan biaya.
Meskipun tidak selalu, terkadang penjual batagor KW juga kurang memperhatikan aspek kebersihan dan penyajian. Kebersihan area memasak, alat makan, hingga cara penyajian bisa menjadi cerminan kualitas produk yang mereka tawarkan.
Pertama, demi kepuasan kuliner Anda. Membeli batagor KW berarti Anda tidak mendapatkan cita rasa asli yang lezat dan otentik. Kedua, untuk kesehatan. Bahan baku berkualitas rendah atau proses yang kurang higienis bisa berisiko bagi kesehatan Anda.
Selain itu, dengan mengetahui perbedaannya, Anda juga turut menjaga apresiasi terhadap kuliner asli Indonesia. Fenomena batagor KW yang berkembang pesat dapat menggerus popularitas batagor asli jika tidak diantisipasi.
Batagor adalah makanan yang lezat dan membanggakan. Dengan sedikit kejelian dan informasi, Anda dapat menikmati batagor asli dengan cita rasa terbaiknya dan terhindar dari kekecewaan akibat batagor KW.