Mengenal Jenis Batu Kalimaya dan Kisaran Harganya

Kalimaya

Ilustrasi visual batu kalimaya dengan efek opalesensi.

Pengantar Batu Kalimaya

Batu Kalimaya, atau sering juga dikenal sebagai Black Opal Banten, adalah salah satu batu mulia lokal Indonesia yang sangat diminati kolektor dunia. Batu ini terkenal karena fenomena 'mata kucing' (cat's eye effect) atau kilauan warna-warni yang memancar dari dalamnya ketika terkena cahaya, sebuah efek yang dikenal sebagai opalesensi atau 'smoke'.

Kalimaya berasal dari daerah tertentu di Provinsi Banten, Indonesia, khususnya di wilayah Lebak. Keunikan batu ini terletak pada dasar warnanya yang bervariasi, mulai dari hitam pekat (black opal), susu (white opal), hingga yang bening. Nilai jualnya sangat bergantung pada kualitas permainan cahayanya (body color dan fire).

Jenis-Jenis Batu Kalimaya Berdasarkan Warna Dasar

Meskipun semua batu ini memiliki sifat opalesensi yang khas, para penggemar membagi Kalimaya ke dalam beberapa kategori utama berdasarkan warna batunya saat tidak terkena sorot cahaya:

1. Kalimaya Susu (White Opal)

Jenis ini memiliki warna dasar putih keruh atau transparan seperti susu. Keindahannya terletak pada pantulan warna pelangi yang menari-nari di atas dasar putih tersebut. Kalimaya susu umumnya dianggap lebih umum dibandingkan jenis yang gelap.

Kisaran Harga: Rp 200.000 - Rp 1.500.000 per karat (Tergantung kejelasan dan permainan warna).

2. Kalimaya Hitam (Black Opal/Kopi)

Ini adalah jenis yang paling dicari dan memiliki harga tertinggi. Kalimaya Hitam memiliki warna dasar hitam pekat atau cokelat gelap. Efek opalesensi (api/fire) yang muncul pada dasar gelap ini memberikan kontras yang dramatis dan sangat memukau.

Kisaran Harga: Mulai dari Rp 800.000 hingga jutaan rupiah per karat untuk kualitas super dengan 'fire' yang lebar.

3. Kalimaya Kristal (Clear/Jelly)

Kalimaya kristal hampir transparan, menyerupai jeli atau air. Meskipun kurang dramatis dibandingkan versi hitam, jenis ini dihargai karena kejernihan dan efek cahayanya yang terlihat menembus struktur batu.

Kisaran Harga: Umumnya lebih rendah dari hitam, sekitar Rp 150.000 - Rp 700.000 per karat.

4. Kalimaya Jendela (Window Opal)

Istilah ini sering merujuk pada batu yang memiliki area tertentu yang sangat bening (seperti jendela) di mana api opal terlihat sangat jelas. Batu ini cenderung memiliki campuran warna dasar.

Harga sangat bervariasi, bergantung pada persentase 'jendela' yang jernih.

Faktor Penentu Harga Batu Kalimaya

Harga batu kalimaya tidaklah tunggal; ia sangat fluktuatif dan ditentukan oleh beberapa kriteria utama, serupa dengan batu opal pada umumnya:

  1. Body Color (Warna Dasar): Seperti disebutkan, warna hitam pekat (black opal) selalu lebih mahal daripada susu atau kristal karena kontrasnya yang tinggi.
  2. Opalesensi (Fire/Api): Ini adalah faktor terpenting. Seberapa terang, seberapa banyak warna yang muncul, dan seberapa luas bidang warna yang terlihat (fire spread) akan sangat memengaruhi harga. Api yang menutupi sebagian besar permukaan batu sangat dihargai.
  3. Kejernihan dan Kesehatan Batu: Batu yang retak, memiliki 'kesehatan' yang buruk (mudah pecah), atau memiliki banyak inklusi non-optik akan menurunkan harga drastis.
  4. Bentuk dan Berat (Karat): Batu dengan potongan yang baik (cabochon yang simetris) dan berat yang besar (di atas 5 karat) biasanya dihargai premium per karatnya, asalkan kualitasnya terjaga.
  5. Treatment: Mayoritas kalimaya alami tidak membutuhkan treatment serius. Jika ada treatment (misalnya pengisian atau pewarnaan), harganya akan jauh lebih rendah dibandingkan kalimaya mentah (natural).

Perlu diingat bahwa pasar batu mulia sangat dinamis. Kisaran harga yang disebutkan di atas adalah estimasi umum untuk batu yang sudah diasah (lapidary cut) dan berada di pasar kolektor Indonesia. Batu dengan kualitas museum atau batu yang memiliki fenomena optik langka bisa mencapai harga berkali-kali lipat dari estimasi standar.

Pastikan selalu membeli dari sumber terpercaya untuk mendapatkan keaslian batu kalimaya Banten yang asli.

🏠 Homepage