Mengenal Lebih Dekat Jenis Batu Akik Kalimaya

K

Ilustrasi Batu Akik Kalimaya (Opal Indonesia)

Batu Akik Kalimaya, yang sering juga dikenal sebagai Opal Indonesia atau Kalimaya Susu, merupakan salah satu permata alam yang paling memukau dan misterius. Keunikan utamanya terletak pada fenomena visual yang disebut 'permainan warna' atau 'opalesensi' yang memancar dari dalam batu saat terkena cahaya. Batu ini menjadi primadona di kalangan kolektor dan penghobi batu mulia di Indonesia, khususnya karena keindahan yang sering disandingkan dengan opal berkualitas tinggi dari luar negeri.

Asal Usul dan Keunikan Fenomena Kalimaya

Nama jenis batu akik kalimaya sendiri konon berasal dari bahasa daerah tertentu, merujuk pada sifatnya yang memancarkan cahaya seperti ‘kayu’ atau ‘api’ yang hidup. Secara geologis, Kalimaya adalah sejenis opal sekunder yang terbentuk dari silika terhidrasi. Di Indonesia, batu ini mayoritas ditemukan di wilayah Banten, meskipun ada juga varian yang ditemukan di daerah lain.

Daya tarik utama batu ini adalah kemampuannya memantulkan spektrum warna yang berbeda-beda tergantung sudut pandang dan pencahayaan. Fenomena ini berbeda dari batu permata lain yang memiliki *play-of-color* (seperti misalnya pada Alexandrite). Pada Kalimaya, pantulan warna seringkali terlihat seperti gumpalan api (fire) atau susu (milkiness) yang bergerak dinamis di kedalaman batu. Inilah yang membuatnya sangat dicari.

Mengidentifikasi Berbagai Jenis Batu Akik Kalimaya

Meskipun semuanya dikenal sebagai Kalimaya, para penggemar telah mengelompokkan batu ini berdasarkan kualitas opalesensi dan warna dasarnya. Memahami klasifikasi ini penting sebelum memutuskan untuk membeli atau mengoleksi.

1. Kalimaya Susu (White Kalimaya)

Ini adalah jenis yang paling umum dan mudah ditemukan. Jenis batu akik kalimaya ini memiliki dasar warna putih keruh atau keabuan (seperti susu). Efek api atau cahayanya cenderung lebih lembut dan terdistribusi merata. Meskipun harganya relatif lebih terjangkau, Kalimaya Susu yang memiliki api besar dan jelas tetap dihargai tinggi.

2. Kalimaya Kristal (Crystal Kalimaya)

Batu ini memiliki tingkat kejernihan yang jauh lebih baik dibandingkan Kalimaya Susu. Dasar batunya transparan atau tembus pandang. Ketika cahaya menembus Kalimaya Kristal, efek opalesensinya terlihat lebih tajam dan menonjol, memberikan kesan kedalaman visual yang dramatis. Kalimaya jenis ini sering dianggap paling mendekati kualitas opal alami yang murni.

3. Kalimaya Embun (Dewy Kalimaya)

Kalimaya Embun dicirikan oleh penampilannya yang tampak ‘basah’ atau berkilau seperti ditutupi embun. Fenomena cahayanya sering kali berbentuk kilatan kecil yang tersebar, bukan gumpalan besar. Batu ini sangat menarik karena memberikan kesan elegan dan halus.

4. Kalimaya Api (Fire Kalimaya)

Ini adalah varian Kalimaya yang paling langka dan paling mahal. Sesuai namanya, fokus utama batu ini adalah intensitas "api" yang keluar dari dalamnya. Warna api yang dominan seringkali adalah merah, oranye, atau hijau neon yang sangat kuat. Ketika batu ini bergerak, ilusi api seolah-olah menari di dalam batu.

Perbedaan dengan Opal dan Isu Keaslian

Penting untuk dicatat bahwa meskipun sering disamakan dengan Opal (seperti Black Opal atau Boulder Opal), Kalimaya memiliki struktur pembentukan dan tingkat hidrasi yang sedikit berbeda. Kalimaya cenderung lebih keras tetapi juga lebih rapuh dibandingkan beberapa jenis opal internasional lainnya. Karena tingginya permintaan, pasar dipenuhi dengan batu imitasi atau sintetik.

Untuk mengidentifikasi keaslian jenis batu akik kalimaya, pembeli perlu memperhatikan beberapa hal: keaslian opalesensi (yang tidak boleh terlihat seperti lapisan stiker atau pigmen), pola retakan alami (jika ada), dan berat jenisnya. Pembelian dari sumber terpercaya atau melalui memo laboratorium gemologi sangat disarankan untuk menjamin keaslian batu mulia yang unik ini.

🏠 Homepage