Ilustrasi: Bentuk umum batuan dan endapan yang terpengaruh oleh pergerakan gletser.
Batuan glasial adalah istilah geologis yang merujuk pada material batuan—baik itu batuan dasar (bedrock) yang tererosi maupun sedimen yang terakumulasi—yang secara langsung dipengaruhi, diangkut, atau diendapkan oleh aktivitas gletser atau lapisan es selama zaman es. Fenomena ini merupakan bukti nyata dari kekuatan erosi dan transportasi yang dimiliki oleh massa es yang bergerak lambat namun masif. Mempelajari batuan glasial memberikan wawasan penting mengenai perubahan iklim di masa lalu dan paleogeografi Bumi.
Pembentukan fitur batuan glasial melibatkan tiga proses utama: erosi, transportasi, dan sedimentasi. Gletser berfungsi sebagai "bulldozer" alami. Ketika es bergerak menuruni lereng atau melintasi dataran, ia mengikis permukaan di bawahnya. Proses ini dikenal sebagai abrasi (penggerusan) dan plucking (pencabutan).
Erosi glasial meninggalkan tanda khas yang mudah dikenali para ahli geologi. Salah satu tanda yang paling jelas adalah alur atau goresan glasial (glacial striations). Goresan ini terbentuk ketika fragmen batuan yang tertanam di dasar gletser menggores permukaan batuan dasar di bawahnya saat es bergerak. Arah goresan ini secara langsung menunjukkan arah pergerakan gletser pada saat itu.
Selain goresan, proses erosi juga menciptakan bentuk batuan yang halus dan membulat, sering disebut sebagai roches moutonnées, di mana satu sisi batuan terhalus akibat abrasi, sementara sisi sebaliknya terjal akibat proses plucking.
Material yang diendapkan oleh gletser secara kolektif disebut till atau morain. Till adalah campuran material yang tidak terpilah (unsorted) yang diangkut oleh es. Campuran ini bisa terdiri dari lempung halus, pasir, kerikil, hingga bongkahan batu besar yang ukurannya bervariasi. Karakteristik utama till adalah kurangnya sortasi butiran karena es tidak memiliki mekanisme untuk memisahkan material berdasarkan ukuran seperti halnya air atau angin.
Beberapa istilah kunci terkait material glasial meliputi:
Batuan dan endapan glasial memainkan peran krusial dalam membentuk lanskap modern di banyak wilayah dunia, terutama di lintang tinggi dan pegunungan. Ketika lapisan es mencair, mereka meninggalkan cekungan yang kemudian terisi air, membentuk danau-danau glasial seperti Great Lakes di Amerika Utara atau banyak fjord di Norwegia dan Selandia Baru.
Selain itu, endapan glasial yang subur (terutama yang mengandung sedimen halus) seringkali menjadi lahan pertanian yang sangat produktif di banyak negara. Tanah yang berasal dari pelapukan morain cenderung kaya mineral karena materialnya berasal dari berbagai jenis batuan induk yang disapu oleh gletser. Pemahaman tentang sebaran batuan glasial membantu dalam eksplorasi sumber daya air tanah dan perencanaan infrastruktur, karena porositas dan permeabilitas lapisan till sangat bervariasi.
Studi mengenai batuan glasial tidak hanya membahas masa lalu geologis yang dingin, tetapi juga menghubungkan kita dengan siklus Bumi yang lebih besar—bagaimana perubahan iklim ekstrem di masa lalu telah membentuk permukaan planet yang kita tinggali hari ini. Setiap goresan pada batuan, setiap bongkahan batu yang tersesat, adalah catatan sejarah yang terukir oleh kekuatan dinginnya es.