Barisan Aritmatika 4, 9, 14, 19: Menyingkap Pola yang Tersembunyi

Barisan: 4 9 14 19 + + + 5

Representasi visual sederhana dari barisan aritmatika yang diberikan.

Dalam dunia matematika, terdapat berbagai macam pola yang menarik untuk dipelajari dan dianalisis. Salah satunya adalah barisan aritmatika, sebuah deretan bilangan di mana selisih antara dua suku yang berurutan selalu konstan. Barisan ini memiliki sifat yang teratur dan mudah diprediksi, membuatnya menjadi konsep fundamental yang sering diajarkan di sekolah. Kali ini, kita akan menyelami lebih dalam sebuah contoh spesifik: barisan aritmatika 4, 9, 14, 19.

Mengenali Pola Awal

Pertama-tama, mari kita amati barisan bilangan yang diberikan: 4, 9, 14, 19. Jika kita perhatikan baik-baik, kita dapat melihat sebuah peningkatan yang konsisten di antara setiap suku. Mari kita hitung selisihnya:

Terlihat jelas bahwa selisih antara setiap pasangan suku yang berurutan adalah 5. Inilah yang disebut sebagai beda barisan (b) dalam barisan aritmatika. Beda barisan yang konstan inilah yang mendefinisikan sifat aritmatika dari barisan ini. Suku pertama dari barisan ini adalah 4, yang kita lambangkan dengan a₁.

Ringkasan Awal:

Rumus Umum Barisan Aritmatika

Untuk memahami barisan ini lebih jauh dan dapat memprediksi suku-suku berikutnya atau bahkan suku ke-n (suku ke-berapa pun), kita memerlukan rumus umum barisan aritmatika. Rumus ini sangat penting karena memungkinkan kita untuk bekerja dengan barisan aritmatika secara efisien.

Rumus umum untuk mencari suku ke-n (Un) dari sebuah barisan aritmatika adalah:

Un = a₁ + (n - 1)b

Di mana:

Menerapkan Rumus pada Barisan 4, 9, 14, 19

Sekarang, mari kita aplikasikan rumus umum ini pada barisan spesifik kita, di mana a₁ = 4 dan b = 5. Jika kita ingin mencari suku ke-5 (U₅), misalnya, kita tinggal memasukkan nilai n = 5 ke dalam rumus:

U₅ = 4 + (5 - 1) * 5

U₅ = 4 + (4) * 5

U₅ = 4 + 20

U₅ = 24

Jadi, suku kelima dari barisan 4, 9, 14, 19 adalah 24. Ini sesuai dengan pola yang kita lihat, karena 19 + 5 = 24.

Bagaimana jika kita ingin mengetahui suku ke-100 (U₁₀₀)? Kita tidak perlu menuliskan 96 suku lagi. Dengan rumus, ini menjadi sangat sederhana:

U₁₀₀ = 4 + (100 - 1) * 5

U₁₀₀ = 4 + (99) * 5

U₁₀₀ = 4 + 495

U₁₀₀ = 499

Menakjubkan, bukan? Suku ke-100 dari barisan ini adalah 499.

Penerapan Lain: Mencari Suku yang Hilang

Selain memprediksi suku di masa depan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menemukan suku yang hilang jika urutannya terputus, asalkan kita mengetahui setidaknya dua suku dan posisi relatifnya, atau suku pertama dan beda barisannya.

Misalkan kita hanya mengetahui bahwa sebuah barisan aritmatika dimulai dengan 4, dan suku ke-7 adalah 34. Berapa beda barisannya?

Kita tahu U₇ = 34, a₁ = 4, dan n = 7. Kita bisa menggunakan rumus utama untuk mencari 'b':

U₇ = a₁ + (7 - 1)b

34 = 4 + (6)b

Sekarang kita selesaikan untuk 'b':

34 - 4 = 6b

30 = 6b

b = 30 / 6

b = 5

Sekali lagi, kita menemukan beda barisan yang sama, yaitu 5. Ini menunjukkan konsistensi dalam penerapan rumus.

Kesimpulan

Barisan aritmatika 4, 9, 14, 19 adalah contoh klasik yang menunjukkan keteraturan dalam matematika. Dengan mengidentifikasi suku pertama (a₁) dan beda barisan (b), kita dapat menggunakan rumus umum Un = a₁ + (n - 1)b untuk menghitung suku ke berapa pun dalam barisan tersebut. Pemahaman tentang barisan aritmatika tidak hanya relevan dalam konteks akademis, tetapi juga membangun fondasi untuk memahami pola-pola matematis yang lebih kompleks di berbagai bidang ilmu.

Dengan menguasai konsep ini, Anda kini memiliki alat yang ampuh untuk menganalisis dan memprediksi deretan angka yang mengikuti pola penambahan konstan. Ini adalah langkah awal yang luar biasa dalam perjalanan Anda menjelajahi keindahan dan logika matematika.

🏠 Homepage