Ilustrasi kesegaran herbal tradisional.
Dalam dekade terakhir, perhatian global terhadap kesehatan holistik semakin meningkat. Di tengah tren ini, khazanah tumbuhan obat sangat populer terutama di negara Korea, menjadi sumber inspirasi dan praktik penyembuhan yang tak ternilai. Korea Selatan, dengan tradisi panjang pengobatan herbal yang terintegrasi dengan gaya hidup modern, telah berhasil mengangkat warisan leluhurnya menjadi industri yang mendunia.
Pengobatan tradisional Korea, yang dikenal sebagai Hanbang, memiliki akar yang dalam dari ajaran Tiongkok kuno, namun telah berkembang menjadi sistem yang unik dan khas. Filosofi di baliknya berfokus pada keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dan harmonisasi antara manusia dengan alam. Tumbuhan obat memegang peranan sentral dalam Hanbang, digunakan untuk mencegah penyakit, memulihkan keseimbangan, dan meningkatkan vitalitas.
Sejak zaman Dinasti Joseon, catatan pengobatan seperti "Dongui Bogam" (Prinsip dan Praktik Pengobatan Timur) telah mendokumentasikan berbagai jenis tumbuhan obat beserta khasiatnya. Buku ini menjadi panduan tak ternilai bagi para tabib selama berabad-abad, dan masih relevan hingga kini. Budaya Korea telah lama mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan pemanfaatan bahan alami. Tumbuhan obat menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas keseharian, baik dalam bentuk ramuan tradisional, sup kesehatan, maupun produk kecantikan.
Popularitas tumbuhan obat Korea tidak lepas dari keberadaan beberapa herbal yang telah terbukti khasiatnya dan diadaptasi ke dalam berbagai produk modern. Berikut adalah beberapa contoh yang paling menonjol:
Tidak dapat dipungkiri, ginseng adalah ikon tumbuhan obat Korea. Dikenal sebagai "akar kehidupan," ginseng merah Korea (Steamed Red Ginseng) sangat dihargai karena kandungan saponinnya yang tinggi, yang diyakini mampu meningkatkan energi, daya tahan tubuh, fungsi kognitif, dan bahkan memiliki sifat anti-inflamasi serta antioksidan. Konsumsinya bervariasi mulai dari teh, suplemen, hingga bahan dalam kosmetik premium.
Meskipun jahe dikenal luas di berbagai budaya, jahe Korea memiliki aroma dan rasa yang khas. Jahe adalah pemanas alami yang sangat baik untuk tubuh, membantu melancarkan peredaran darah, meredakan mual, mengatasi gangguan pencernaan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Jahe sering digunakan dalam teh hangat (saenggangcha), sup, dan berbagai hidangan Korea.
Angelica Gigas adalah ramuan penting dalam pengobatan wanita Korea. Tanaman ini dipercaya dapat membantu mengatur siklus menstruasi, meredakan kram, dan meningkatkan kesehatan reproduksi wanita secara keseluruhan. Kandungan coumarin di dalamnya juga dikaitkan dengan efek antioksidan dan anti-inflamasi.
Herbal ini dikenal karena sifat antibakteri dan antivirusnya. Houttuynia cordata sering digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan, infeksi saluran kemih, serta masalah kulit seperti jerawat dan eksim. Di Korea, daunnya kadang dikonsumsi sebagai sayuran atau sebagai komponen dalam ramuan.
Daun perilla, terutama yang varietas ungu, adalah sumber antioksidan dan anti-inflamasi yang kaya. Daun ini sering digunakan sebagai lalapan pendamping makanan Korea, menambahkan rasa unik sekaligus memberikan manfaat kesehatan. Perilla dipercaya dapat membantu meredakan alergi dan meningkatkan fungsi pernapasan.
Yang membuat tumbuhan obat sangat populer terutama di negara Korea adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan kehidupan modern. Industri kosmetik Korea (K-Beauty) telah memelopori penggunaan ekstrak tumbuhan obat ini ke dalam berbagai produk perawatan kulit, mulai dari serum, masker, hingga pelembap. Tujuannya adalah untuk memberikan manfaat anti-aging, mencerahkan, dan menenangkan kulit secara alami.
Selain itu, industri makanan dan minuman kesehatan juga memanfaatkan tumbuhan obat ini. Minuman kesehatan berbasis ginseng, teh herbal dari berbagai bunga dan akar, hingga suplemen yang diformulasikan secara ilmiah kini mudah ditemukan di pasaran Korea. Hal ini menunjukkan pergeseran paradigma, di mana pengobatan tradisional tidak lagi dianggap kuno, melainkan menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan proaktif.
Keberhasilan Korea dalam mempopulerkan tumbuhan obatnya tidak hanya didorong oleh warisan budaya, tetapi juga oleh penelitian ilmiah yang terus-menerus. Banyak universitas dan lembaga penelitian di Korea yang aktif melakukan studi untuk mengungkap lebih dalam khasiat dan mekanisme kerja dari tumbuhan obat tradisional. Standarisasi produksi dan kontrol kualitas juga menjadi prioritas untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk.
Dengan semakin banyaknya kesadaran global akan pentingnya kesehatan alami dan berkelanjutan, tumbuhan obat Korea memiliki potensi besar untuk terus mendunia. Integrasi antara kearifan lokal, inovasi teknologi, dan permintaan pasar yang terus tumbuh menjadikan khazanah herbal Korea sebagai aset berharga yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memperkaya budaya.