Bacaan Sholat Subuh Setelah Al-Fatihah: Panduan Lengkap
Sholat Subuh adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim. Waktu pelaksanaannya yang unik, di antara terbit fajar shadiq hingga terbit matahari, menjadikannya memiliki keutamaan dan tantangan tersendiri. Bagi banyak orang, menjaga sholat Subuh adalah tolok ukur kesungguhan dalam beribadah. Setelah menyelesaikan bacaan Surah Al-Fatihah, ada beberapa bacaan dan gerakan yang memiliki keistimewaan, khususnya dalam sholat Subuh. Artikel ini akan membahas secara mendalam bacaan-bacaan tersebut, terutama fokus pada surat-surat pendek yang dianjurkan untuk dibaca setelah Al-Fatihah, serta doa Qunut yang menjadi ciri khas sholat Subuh menurut mazhab Syafi'i.
Memahami setiap detail dalam sholat bukan hanya sekadar menghafal bacaan, melainkan juga meresapi makna dan hikmah di baliknya. Hal ini akan meningkatkan kekhusyukan dan kualitas ibadah kita. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai rangkaian bacaan dan gerakan setelah Surah Al-Fatihah dalam sholat Subuh.
Keutamaan Sholat Subuh dan Mengapa Penting Memahami Bacaannya
Sholat Subuh memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Barangsiapa sholat Subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah." (HR. Muslim). Keutamaan ini menunjukkan betapa pentingnya sholat Subuh bagi seorang Muslim. Selain itu, malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada waktu sholat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
"Wa Qur'ānal-fajri, inna Qur'ānal-fajri kāna masyhūdā."
"Dan (dirikanlah pula sholat) Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat-malaikat)." (QS. Al-Isra: 78)
Memahami setiap bacaan dalam sholat Subuh, termasuk yang dibaca setelah Al-Fatihah, adalah bagian dari upaya kita untuk menyempurnakan ibadah. Dengan mengetahui surat-surat yang dianjurkan dan tata cara pelaksanaannya, kita dapat mengikuti sunnah Nabi ﷺ dengan lebih baik dan meraih pahala yang berlimpah.
Bacaan Setelah Surah Al-Fatihah: Surah Pendek dan Pilihan
Sunnah Membaca Surah Setelah Al-Fatihah
Setelah membaca Surah Al-Fatihah dalam setiap raka'at sholat, disunnahkan untuk membaca surah atau beberapa ayat Al-Qur'an. Ini adalah bagian dari sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Tujuan utama membaca surah atau ayat Al-Qur'an adalah untuk memperpanjang sholat dan menambah pahala, sekaligus sebagai bentuk tadabbur (merenungi) ayat-ayat Allah. Panjang bacaan surah ini dapat bervariasi, tergantung pada kondisi dan kemampuan imam atau individu yang sholat.
Surah-Surah yang Dianjurkan untuk Sholat Subuh
Dalam sholat Subuh, Nabi Muhammad ﷺ terkadang membaca surah-surah yang lebih panjang dibandingkan sholat fardhu lainnya, atau surah-surah tertentu yang memiliki keutamaan. Namun, dalam konteks sholat berjamaah, imam dianjurkan untuk mempertimbangkan kondisi makmum agar tidak memberatkan. Berikut adalah beberapa kategori dan contoh surah yang umum dibaca setelah Al-Fatihah dalam sholat Subuh:
1. Surah-Surah Pendek dari Juz 'Amma (Juz 30)
Ini adalah pilihan paling umum dan praktis, terutama bagi mereka yang menjadi imam atau sholat sendiri dan ingin menjaga sholatnya tetap ringan namun tetap sesuai sunnah. Surah-surah ini mudah dihafal dan memiliki makna yang mendalam.
-
Surah Al-Kafirun (الْكَافِرُونَ):
Surah ini menekankan penegasan keimanan dan penolakan terhadap kesyirikan. Dianjurkan dibaca di raka'at pertama.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Qul yā ayyuhal-kāfirūn
Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
... hingga akhir surah.
-
Surah Al-Ikhlas (الْإِخْلَاص):
Merupakan inti tauhid, menegaskan keesaan Allah. Sering dibaca di raka'at kedua.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
... hingga akhir surah.
-
Surah Al-Falaq (الْفَلَق) dan An-Nas (النَّاس):
Kedua surah ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzatain, surah pelindung dari kejahatan. Sangat baik dibaca untuk memohon perlindungan Allah.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Qul a'ūżu birabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),"
... hingga akhir Surah Al-Falaq dan dilanjutkan dengan Surah An-Nas di raka'at berikutnya jika ingin.
-
Surah Ad-Duha (الضُّحَى) dan Al-Insyirah (الشَّرْح):
Surah-surah ini mengandung janji Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ dan penenang hati. Cukup sering dibaca di Subuh karena pesan-pesannya yang menenangkan.
وَالضُّحَىٰ
Waḍ-ḍuḥā
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
... hingga akhir surah.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Alam nasyraḥ laka ṣadrak
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad),
... hingga akhir surah.
-
Surah At-Tin (التِّين):
Mengandung sumpah Allah atas tempat-tempat mulia dan penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
Wat-tīni waz-zaitūn
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
... hingga akhir surah.
2. Surah-Surah yang Lebih Panjang Sesuai Sunnah Nabi ﷺ
Dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad ﷺ terkadang membaca surah-surah yang lebih panjang dalam sholat Subuh. Ini menunjukkan keutamaan dan kesungguhan dalam sholat yang pertama di hari itu. Beberapa contoh surah yang disebutkan dalam hadits:
-
Surah Qaf (ق):
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, bahwa Nabi ﷺ membaca Surah Qaf dalam sholat Subuh. Surah ini mengandung banyak pelajaran tentang hari kiamat, kebangkitan, dan kekuasaan Allah.
ق ۚ وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ
Qāf, wal-Qur'ānil-majīd
Qaf. Demi Al-Qur'an yang mulia.
-
Surah Ar-Rum (الرُّوم):
Termasuk surah-surah Makkiyah yang banyak berbicara tentang kekuasaan Allah, tanda-tanda kebesaran-Nya, dan hari kiamat.
الم
Alif Lām Mīm
Alif Lam Mim.
-
Surah Ad-Dukhan (الدُّخَان):
Mengisahkan tentang kaum yang durhaka dan azab yang menimpa mereka, serta janji Allah kepada orang-orang beriman.
حم
Ḥā Mīm
Ha Mim.
-
Surah Al-Ghashiyah (الْغَاشِيَة) dan Al-A'la (الْأَعْلَى):
Dianjurkan dibaca berpasangan, Surah Al-A'la di raka'at pertama dan Al-Ghashiyah di raka'at kedua. Ini adalah praktik Nabi ﷺ dalam sholat Jumat dan terkadang sholat Ied, dan bisa juga diaplikasikan untuk sholat Subuh.
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى
Sabbiḥisma rabbikal-a'lā
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,
... hingga akhir Surah Al-A'la.
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ
Hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah
Sudahkah sampai kepadamu berita (tentang) hari Kiamat?
... hingga akhir Surah Al-Ghashiyah.
Penting untuk diingat bahwa pilihan surah setelah Al-Fatihah ini adalah sunnah. Artinya, sholat tetap sah meskipun hanya membaca Al-Fatihah. Namun, dengan membaca surah tambahan, kita akan mendapatkan keutamaan dan pahala yang lebih besar.
Doa Qunut: Ciri Khas Sholat Subuh
Apa Itu Qunut?
Qunut (قنوت) secara bahasa berarti ketaatan, tunduk, diam, atau berdiri lama. Dalam konteks sholat, qunut adalah doa khusus yang dibaca pada posisi i'tidal (berdiri setelah ruku') dalam raka'at terakhir sholat. Doa qunut memiliki beberapa jenis, seperti Qunut Nazilah (untuk meminta perlindungan dari musibah) dan Qunut Witir (dalam sholat Witir). Namun, yang menjadi kekhasan sholat Subuh adalah Qunut Subuh.
Hukum Membaca Qunut Subuh
Hukum membaca Qunut Subuh adalah masalah khilafiyah (perbedaan pendapat) di kalangan ulama mazhab:
-
Mazhab Syafi'i: Mengatakan bahwa Qunut Subuh adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) yang tidak boleh ditinggalkan baik saat sholat sendiri maupun berjamaah. Jika lupa, disunnahkan untuk sujud sahwi.
-
Mazhab Maliki: Juga menganjurkan Qunut Subuh, namun dengan sedikit perbedaan tata cara (misalnya, tidak mengangkat tangan setinggi yang dilakukan Syafi'iyah).
-
Mazhab Hanafi: Tidak mensyariatkan Qunut Subuh dan menganggapnya mansukh (telah dihapus hukumnya).
-
Mazhab Hanbali: Tidak mensyariatkan Qunut Subuh secara rutin, kecuali dalam kondisi Qunut Nazilah (ada musibah).
Meskipun ada perbedaan pendapat, di Indonesia yang mayoritas menganut mazhab Syafi'i, praktik membaca Qunut Subuh adalah hal yang lumrah dan sangat dianjurkan. Tidak ada masalah dalam mengikuti salah satu mazhab yang ada, selama didasari ilmu dan keyakinan.
Waktu dan Tata Cara Membaca Qunut Subuh
Qunut Subuh dibaca pada raka'at kedua, setelah bangkit dari ruku' (posisi i'tidal) dan sebelum sujud. Tata caranya adalah sebagai berikut:
- Setelah ruku' di raka'at kedua, bangunlah ke posisi i'tidal sambil mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allāhu liman ḥamidah
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
- Lalu dilanjutkan dengan:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Rabbanā walakal-ḥamd
Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.
- Kemudian, berdirilah tegak dengan mengangkat kedua telapak tangan setinggi dada (seperti berdoa), lalu bacalah doa Qunut.
- Setelah selesai membaca doa Qunut, turunlah untuk sujud seperti biasa.
Lafadz Doa Qunut Subuh
Berikut adalah lafadz doa Qunut Subuh yang sering diamalkan, lengkap dengan transliterasi dan terjemahannya:
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allāhummahdinī fī man hadait, wa 'āfinī fī man 'āfait, wa tawallanī fī man tawallait, wa bārik lī fī mā a'ṭait, wa qinī syarra mā qaḍait. Fa innaka taqḍī wa lā yuqḍā 'alaik, wa innahu lā yażillu man wālait, wa lā ya'izzu man 'ādait. Tabārakta Rabbanā wa ta'ālait. Fa lakal-ḥamdu 'alā mā qaḍait. Astagfiruka wa atūbu ilaik. Wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā ālihi wa ṣahbihi wa sallam.
Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang telah Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang dapat menentukan (atas-Mu). Dan sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau putuskan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.
Bagi imam yang memimpin sholat berjamaah, disunnahkan untuk membaca doa Qunut dengan suara nyaring, sementara makmum mengamini setiap jeda kalimat doa.
Hikmah dan Manfaat Doa Qunut
Doa Qunut mengandung permohonan yang sangat komprehensif kepada Allah SWT. Di dalamnya terdapat permohonan hidayah, kesehatan, perlindungan, keberkahan, dan keselamatan dari berbagai kejahatan. Dengan membaca doa ini secara rutin, seorang Muslim senantiasa memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah di awal hari, sehingga dapat memulai aktivitas dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan akan pertolongan-Nya. Ini juga merupakan bentuk tawakkal dan pengakuan akan kekuasaan mutlak Allah.
Rangkaian Lengkap Sholat Subuh: Dari Niat Hingga Salam
Agar pemahaman kita lebih utuh, mari kita ulas kembali rangkaian sholat Subuh secara lengkap, dengan fokus pada posisi bacaan setelah Al-Fatihah dan Doa Qunut.
1. Niat (نيّة)
Niat adalah kehendak hati untuk melakukan sholat Subuh karena Allah SWT. Niat tidak harus diucapkan, cukup dalam hati. Namun, melafalkan niat (talaffuzh bin-niyyah) sunnah hukumnya dalam mazhab Syafi'i untuk membantu memantapkan niat di hati.
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallī farḍaṣ-ṣubḥi rak'ataini mustaqbilal-qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Aku niat sholat fardhu Subuh dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
Jika menjadi makmum, tambahkan: ma'mūman (مَأْمُوْمًا); jika menjadi imam, tambahkan: imāman (إِمَامًا).
2. Takbiratul Ihram (تَكْبِيرَةُ الْإِحْرَامِ)
Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (laki-laki) atau sejajar bahu (wanita) sambil mengucapkan:
اَللّٰهُ أَكْبَرُ
Allāhu Akbar
Allah Maha Besar.
Dengan takbir ini, kita memulai sholat dan haram melakukan perbuatan di luar sholat.
3. Doa Iftitah (دُعَاءُ الْاِفْتِتَاحِ)
Dibaca setelah Takbiratul Ihram, sunnah hukumnya. Doa ini adalah pujian kepada Allah dan permohonan ampunan.
اَللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Allāhu akbaru kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi kaṡīrā, wa subḥānallāhi bukrataw wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭaras-samāwāti wal-arḍa ḥanīfam muslimaw wa mā ana minal-musyrikīn. Inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-'ālamīn. Lā syarīka lahu wa biżālika umirtu wa ana minal-muslimīn.
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan puji yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan demikian aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
4. Membaca Ta'awwudz dan Basmalah
Sebelum membaca Al-Fatihah, disunnahkan membaca Ta'awwudz (memohon perlindungan Allah dari setan) dan Basmalah (menyebut nama Allah).
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'ūżu billāhi minasy-syaiṭānir-rajīm
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Bismi Allāhi Ar-Raḥmāni Ar-Raḥīm
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
5. Membaca Surah Al-Fatihah (فَاتِحَةُ الْكِتَابِ)
Al-Fatihah adalah rukun sholat. Sholat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. Bacalah dengan tartil (jelas dan benar makhraj serta tajwidnya).
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Bismi Allāhi Ar-Raḥmāni Ar-Raḥīm.
Al-Ḥamdu Lillāhi Rabbil-'Ālamīn.
Ar-Raḥmāni Ar-Raḥīm.
Māliki Yawmi Ad-Dīn.
Iyyāka Na'budu Wa Iyyāka Nasta'īn.
Ihdināṣ-Ṣirāṭal-Mustaqīm.
Ṣirāṭa Al-Lażīna An'amta 'Alayhim Ghayril-Maghḍūbi 'Alayhim Wa Lāḍ-Ḍāllīn.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Setelah selesai membaca Al-Fatihah, disunnahkan mengucapkan "Āmīn" (آمين) dengan suara yang jelas bagi imam dan makmum.
6. Membaca Surah atau Ayat Al-Qur'an (Setelah Al-Fatihah)
Inilah inti dari pembahasan kita. Setelah Al-Fatihah, bacalah surah pendek atau ayat Al-Qur'an yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Pilihlah surah yang sesuai dengan kemampuan dan konteks sholat Anda.
- Di raka'at pertama, bacalah satu surah atau beberapa ayat.
- Di raka'at kedua, bacalah surah atau ayat lainnya yang biasanya lebih pendek dari yang pertama, atau surah yang berurutan dalam mushaf (seperti Al-Kafirun di raka'at pertama dan Al-Ikhlas di raka'at kedua).
Membaca surah atau ayat setelah Al-Fatihah adalah sunnah, namun sangat dianjurkan untuk meraih pahala yang lebih sempurna dan mengikuti sunnah Nabi ﷺ.
7. Ruku' (رُكُوعٌ)
Setelah selesai membaca surah, rukuklah dengan membungkukkan badan, punggung lurus sejajar dengan kepala, dan tangan memegang lutut. Saat ruku', bacalah:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna Rabbiyal-'Aẓīmi wa biḥamdih (3x)
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya. (3x)
8. I'tidal (اعتدال)
Bangkit dari ruku' hingga berdiri tegak. Saat bangkit, ucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allāhu liman ḥamidah
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Ketika sudah berdiri tegak, lanjutkan dengan:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanā walakal-ḥamdu mil'as-samāwāti wa mil'al-arḍi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du
Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.
9. Qunut Subuh (Khusus di Raka'at Kedua)
Pada raka'at kedua sholat Subuh, setelah i'tidal, bacalah doa Qunut Subuh yang telah dijelaskan secara rinci di atas. Angkat tangan dan berdoalah dengan penuh khusyuk.
Setelah selesai membaca doa Qunut, turunlah untuk sujud.
10. Sujud (سُجُودٌ)
Sujud dengan meletakkan tujuh anggota badan ke tanah: dahi dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Saat sujud, bacalah:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna Rabbiyal-A'lā wa biḥamdih (3x)
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya. (3x)
11. Duduk di Antara Dua Sujud (جُلُوسٌ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ)
Bangkit dari sujud pertama dan duduk tegak. Saat duduk, bacalah:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي
Rabbighfirlī warḥamnī wajburnī warfa'nī warzuqnī wahdinī wa 'āfinī
Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, dan sehatkanlah aku.
12. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ (3x)
Subḥāna Rabbiyal-A'lā wa biḥamdih (3x)
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya. (3x)
13. Bangkit untuk Raka'at Kedua
Setelah sujud kedua di raka'at pertama, bangkitlah berdiri untuk raka'at kedua. Lakukan gerakan dan bacaan dari langkah 4 (Ta'awwudz dan Basmalah) hingga 12 (Sujud Kedua). Ingat, doa Iftitah hanya dibaca di raka'at pertama.
14. Tasyahhud Akhir (تَشَهُّدٌ الْأَخِيرُ)
Setelah sujud kedua di raka'at kedua, duduklah untuk tasyahhud akhir. Posisi duduk tasyahhud akhir adalah tawarruk (pantat menempel ke lantai, kaki kiri dilipat ke bawah kaki kanan). Angkat jari telunjuk kanan saat membaca "Illallāh" (إِلَّا اللهُ) dan pertahankan hingga salam.
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّٰهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللّٰهِ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
At-taḥiyyātul mubārakātus-ṣalawātut-ṭayyibāt lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadan rasūlullāh.
Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā ṣallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm, fil-'ālamīnā innaka ḥamīdum majīd.
Segala penghormatan yang penuh berkah, rahmat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah padamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Semoga keselamatan tercurah pada kami dan hamba-hamba Allah yang sholih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
15. Salam (سَلَامٌ)
Mengakhiri sholat dengan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ
As-salāmu 'alaikum wa raḥmatullāh
Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah padamu.
Lakukan sekali ke kanan dan sekali ke kiri. Dengan salam, selesailah sholat Subuh.
Adab dan Doa Setelah Sholat Subuh
Setelah selesai sholat Subuh, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak, melainkan meluangkan waktu sejenak untuk berzikir dan berdoa. Waktu setelah sholat, terutama setelah Subuh, adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
-
Berzikir: Membaca istighfar, tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), dan tahlil (La ilaha illallah).
-
Doa Setelah Sholat: Panjatkan doa-doa pribadi, memohon kebaikan dunia dan akhirat. Ada juga doa-doa khusus yang diajarkan Nabi ﷺ untuk dibaca setelah sholat.
-
Membaca Al-Qur'an: Dianjurkan membaca beberapa ayat Al-Qur'an setelah sholat Subuh, terutama jika memiliki waktu luang.
Salah satu doa yang sangat dianjurkan setelah sholat Subuh adalah doa yang diriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwa Nabi ﷺ setelah sholat Subuh membaca:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allāhumma innī as'aluka 'ilman nāfi'an, wa rizqan ṭayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.
Doa ini sangat relevan untuk mengawali hari, memohon keberkahan dalam ilmu, rezeki, dan amalan kita sepanjang hari.
Kesimpulan
Sholat Subuh adalah ibadah yang penuh berkah dan keutamaan. Memahami setiap bacaan dan gerakan di dalamnya, khususnya bacaan surah setelah Al-Fatihah dan doa Qunut, akan meningkatkan kualitas sholat kita. Pilihan surah bisa bervariasi, antara surah-surah pendek dari Juz 'Amma atau surah-surah yang lebih panjang yang pernah diamalkan oleh Nabi ﷺ. Sementara itu, doa Qunut Subuh adalah sunnah muakkadah dalam mazhab Syafi'i yang memiliki makna mendalam dan merupakan permohonan komprehensif kepada Allah SWT.
Melaksanakan sholat Subuh dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan adalah kunci untuk meraih keberkahan di sepanjang hari. Semoga panduan lengkap ini dapat membantu kita semua dalam menyempurnakan ibadah sholat Subuh, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih ridha-Nya. Mari kita jadikan sholat Subuh sebagai prioritas utama dalam jadwal harian kita, karena di dalamnya terdapat janji Allah akan perlindungan dan cahaya di hari kiamat.
Ingatlah bahwa setiap huruf yang kita baca dalam Al-Qur'an dan setiap zikir yang kita ucapkan dalam sholat adalah investasi pahala yang tak terhingga. Dengan memahami dan meresapi setiap maknanya, kita tidak hanya sekadar menggerakkan lisan dan anggota tubuh, tetapi juga menghidupkan hati dan jiwa kita dengan cahaya Ilahi. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita.