Bagi sebagian orang, kuku yang sehat dan terawat adalah bagian penting dari penampilan. Namun, dalam dunia perawatan kuku, terkadang muncul kebingungan mengenai beberapa kondisi atau jenis kuku yang terdengar serupa namun memiliki perbedaan signifikan. Salah satu contohnya adalah istilah "kuku jengkol" dan "kuku pete". Meskipun sering kali disamakan, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya, baik dari segi penyebab, tampilan, hingga penanganannya.
Istilah "kuku jengkol" sering kali merujuk pada kondisi kuku yang menebal, rapuh, dan terkadang berubah warna menjadi kekuningan atau kecoklatan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi jamur (onikomikosis) yang menyerang kuku, baik kuku tangan maupun kuku kaki. Jamur dapat masuk melalui celah kecil pada kuku atau kulit di sekitarnya, lalu berkembang biak dan menyebabkan kerusakan pada struktur kuku.
Faktor risiko kuku jengkol meliputi:
Secara visual, kuku jengkol akan terlihat lebih tebal dari kuku normal, permukaannya bisa kasar dan berlubang, serta mudah patah atau terbelah. Warna kuku juga bisa berubah menjadi lebih gelap atau keruh.
Sedangkan istilah "kuku pete" lebih sering digunakan secara informal untuk menggambarkan kuku yang terlihat tidak rata, bergelombang, dan terkadang memiliki bercak-bercak putih atau garis-garis pada permukaannya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yang paling umum adalah trauma ringan pada kuku, kekurangan nutrisi tertentu, atau bahkan proses penuaan alami pada kuku.
Beberapa penyebab umum kuku pete antara lain:
Kuku pete cenderung memiliki tampilan permukaan yang tidak mulus, terasa kasar saat disentuh, dan mungkin terlihat sedikit rapuh namun tidak selalu menebal seperti kuku jengkol. Perubahan warna biasanya tidak drastis, lebih ke arah munculnya bercak atau garis.
Untuk lebih jelasnya, mari kita rangkum perbedaan utama antara kuku jengkol dan kuku pete:
Kuku Jengkol: Mayoritas disebabkan oleh infeksi jamur (onikomikosis).
Kuku Pete: Lebih sering disebabkan oleh trauma ringan, kekurangan nutrisi, dehidrasi, atau kondisi kulit lainnya.
Kuku Jengkol: Menebal, rapuh, berubah warna (kekuningan/kecoklatan), permukaannya kasar/berlubang, mudah patah.
Kuku Pete: Permukaan tidak rata/bergelombang, mungkin ada bercak putih atau garis, cenderung lebih rapuh tetapi tidak selalu menebal secara signifikan.
Kuku Jengkol: Seringkali memerlukan pengobatan medis untuk memberantas jamur, bisa bersifat kronis jika tidak ditangani.
Kuku Pete: Seringkali dapat membaik dengan perubahan gaya hidup, nutrisi yang lebih baik, atau perawatan lokal.
Memahami perbedaan ini penting agar penanganan yang diberikan tepat sasaran. Untuk kuku jengkol yang disebabkan jamur, konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sangat disarankan. Pengobatan mungkin melibatkan obat antijamur topikal (oles) atau oral, tergantung tingkat keparahannya.
Sementara itu, untuk kuku pete, perbaikan dapat dilakukan dengan:
Meskipun kedua kondisi ini terkadang dibicarakan dalam konteks yang sama, perbedaan mendasar pada penyebab dan tampilan visualnya menjadikan "kuku jengkol" dan "kuku pete" sebagai dua kondisi yang berbeda. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat merawat kesehatan kuku Anda secara optimal.